Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Matoa Miliki Makna Spesifik dengan Budaya Asli Papua

Foto : Koran Jakarta/Eko S Putro
A   A   A   Pengaturan Font


Namun mulai 2011 Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup sudah menjalankan program rehabilitasi hutan dan lahan dengan menanam salah satunya matoa karena bisa diambil buah dan dimanfaatkan kayunya. Agustinus menyayangkan sampai saat ini belum ada usaha seleksi genetik untuk mendapatkan bibit matoa terbaik untuk buah maupun kayunya.


"Jadi yang berkembang di Yogya itu pun juga masih matoa liar. Beda dengan rambutan atau kelengkeng itu sudah hasil budidaya. Bayangkan kalau matoa dibudidaya dengan baik, dicari gen terbaik tentu hasilnya akan jauh lebih enak daripada rambutan atau kelengkeng," paparnya. YK/R-1

Mengenal Jenis-jenis Matoa

Matoa biasa berbuah pada musim kemarau yakni Juli hingga Oktober. Namun di akhir Oktober ini sudah sulit dijumpai ada buah matoa di pohon-pohon matoa di pekarangan warga di Yogya maupun di toko buah. "Pohon matoa di taman perumahan berbuah lebat September lalu, sekarang sudah habis," kata Haryono, dosen Fakultas Kehutanan UGM.


Di Papua berkembang 2 jenis pohon matoa yakni matoa papeda dan matoa kelapa. Matoa papeda tekstur buahnya lumer seperti papeda dan tidak manis. Sedangkan matoa kelapa buahnya besar dan tebal, lebih tebal dari rambutan atau kelengkeng dengan rasa manis dan lebih kaya rasa melebihi saudara sefamilinya.
Halaman Selanjutnya....

Penulis : Eko S

Komentar

Komentar
()

Top