Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kontestasi Pemilihan

Masyarakat Lebih Perhatian pada Pilpres

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA- Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo melihat saat ini, sampai menjelang pemungutan suara pemilu serentak 2019, perhatian masyarakat lebih banyak pada pemilihan presiden. Sementara antusiasme masyarakat menyambut pemilihan legislatif, tak begitu terasa. Gaung pemilu legislatif kalah jauh dengan pemilihan presiden. "Tapi ya jangan disalahkan masyarakatnya," kata Tjahjo di Semarang, Jawa Tengah, Minggu (24/2).

Para calon legislatif, kata Tjahjo, baik itu di tingkat pusat, provinsi dan kabupaten harus aktif mensosialisasikan serta mempromosikan diri. Namun memang, Tjahjo mengakui tahapan kampanye yang begitu panjang, membuat para caleg berhitung. Mereka yang bertarung di pemilu legislatif, menunggu momentum menjelang pemungutan untuk gencar mendekati pemilih. Karena kalau sekarang gencar, mereka takut, masyarakat cepat lupa.

"Ya baiknya caleg DPR, DPRD Provinsi, Kabupaten dan Kota harus aktif turun ke bawah. Karena tugas caleg itu, dia sosialisasikan partai, di dapilnya sendiri, dan capres serta cawapres yang didukung partainya baik sendiri atau gabungan. Kalau hanya sosialisasikan satu dia melanggar etika sebagaikader partai. Jadi jangan salahkan masyarakat. Salahnya calegnya,"tutur Tjahjo.

Dalam konteks, masyakarat masih belum begitu antusias terhadap segala dinamika menyangkut pemilu legislatif, Tjahjo meminta para caleg banyak membuat inovasi dalam mendekati pemilih. Langkah cerdas, kreatif dan inovatif sangat diperlukan oleh para caleg. Apalagi di era digital ini, para caleg bisa berkreativitas menggunakan dukungan teknologi untuk memikat calon pemilih. Jangan hanya menunggu, mendekati detik-detik hari H pemungutan suara.

"Ya calegnya harus sampaikan atau buat inovasi-inovasi cerdas supaya masyarakat tahu pileg dan caleg bersangkutan. Memang caleg beralasan belum turun penuh, karena ada caleg yang mengatakan masyarakat itu daya ingatnya sebulan,"katanya.

Karena ada anggapan bahwa masyarakat cepat lupa, Tjahjo memperkirakan atribut kampanye seperti misalnya kaos, baliho atau iklan-iklan caleg akan massif pada pertengahan Maret ini. Karena kalau caleg sudah memasang atau menyebarkan itu, misalnya dari September sampai Januari 2019, mereka khawatir itu tak berbekas.

"Ya itu tadi karena ada anggapan masyarakat bisa lupa. Daya ingatnya terbatas," katanya. ags/AR-3

Penulis : Agus Supriyatna

Komentar

Komentar
()

Top