Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Masalah dan Kontroversi Hadang Piala Dunia Qatar 2022

Foto : AFP/KARIM JAAFAR
A   A   A   Pengaturan Font

Setelah Russia sukses menggelar salah satu Piala Dunia terbaik yang pernah ada, pesta terakbar sepakbola itu kini akan dihelat di Qatar pada 2022. Segudang masalah dan kontroversi telah mewarnai persiapan negara Timur Tengah itu.

Sejak Qatar yang tim nasionalnya tak pernah muncul di kompetisi tertinggi dunia itu resmi ditunjuk sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022, keputusan FIFA telah banyak dipertanyakan.

Empat tahun menjelang Piala Dunia pertama digelar di kawasan Timur Tengah banyak yang mengkhawatirkan situasi di sana bakal kurang mendukung.

Qatar diguncang oleh krisis diplomatik, dituduh mendukung terorisme, menghadapi tuduhan korupsi dan pelanggaran hak asasi manusia. Selain itu jadwal turnamen yang bergeser ke bulan November dan Desember untuk pertama kalinya dan ketidakpastian tentang berapa banyak tim akan mengambil bagian pada 2022, menjadi gelaran empat tahun mendatang itu dipertanyakan.

Emir Qatar mengklaim bahwa gelaran Piala Dunia di negaranya akan didukung oleh negara lain di Timur Tengah. Tapi klaim itu telah sangat dirusak oleh banyak ketegangan politik.

Sejak Juni 2017, sekelompok negara tetangga termasuk Arab Saudi dan Uni Emirat Arab telah membekukan hubungan dengan Qatar. Negara-negara itu menuduh Qatar mendukung ekstremisme dan terlalu dekat dengan Iran.

Krisis diplomatik itu telah berlangsung 13 bulan dan menunjukkan sedikit tanda-tanda bakal mereda. Kondisi itu tak pelak telah mengguncang negara paling stabil Timur Tengah yang tengah mempersiapkan diri menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022.

Para pejabat di Arab Saudi dan UEA telah secara terbuka menyerukan pembatalan Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia. Sebagai bagian dari krisis, warga Saudi dan UEA dicegah oleh pemerintah mereka bepergian ke Qatar. Padahal sebelum sengketa penyelenggara Piala Dunia Qatar 2022 memprediksi 1,5 juta penggemar akan hadir di Doha. FIFA telah berupaya mengatasi masalah tersebut. Presiden FIFA Gianni Infantino berusaha menyeimbangkan hubungannya dengan Qatar dengan kedekatannya dengan putra mahkota Saudi, Mohammed bin Salman.

Meski demikian segudang masalah seputar Qatar 2022 masih memgemuka. Investigasi korupsi berlanjut dengan kantor Kejaksaan Agung Swiss menyelidiki penunjukkan Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022. Penyelidikan itu terkait suap terhadap beberapa mantan pengurus FIFA.

Masalah lainnya adalah terkait kompensasi untuk liga-liga top Eropa termasuk Spanyol, Inggris dan Jerman karena harus menangguhkan liga mereka selama gelaran "Piala Dunia Musim Dingin". ben/AFP/S-1

Penulis : Benny Mudesta Putra, AFP

Komentar

Komentar
()

Top