Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Masalah Ban Jadi Tantangan Besar di GP Argentina

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

BUENOS AIRES - Para pembalap MotoGP bakal menghadapi tantangan berat saat melakoni balapan seri kedua musim 2018 di Sirkuit Autodromo Termas de Rio Hondo, Argentina, akhir pekan ini. Pasalnya, aspal sirkuit ini merupakan aspal baru sehingga akan sangat berpengaruh pada ban.

Penyuplai ban MotoGP, Michelin, berencana untuk menambah ban slick untuk roda depan dan belakang. Langkah ini untuk mengantisipasi pengaspalan ulang sirkuit yang mencakup 75 persen. Michelin akan menawarkan empat macam ban slick dan empat ban belakang. Ini lebih satu buah dibandingkan biasanya tiga macam.

Semua ban juga disebutkan bakal berbeda dibandingkan desain MotoGP Argentina tahun lalu. Ini untuk menyesuaikan perubahan desain ban yang sudah dimulai sejak Mugello 2017. "Argentina selalu menjadi sirkuit yang memberi kami banyak tantangan selama dua tahun membalap di sana," kata Manajer Roda Dua Michelin Motorsport, Piero Taramasso seperti dilansir Crash, kemarin.

Sirkuit ini sebagai tantangan yang bisa menyulitkan pembalap. "Inilah trek dimana bisa sangat panas dan membuat ban cepat aus. Lalu bisa pula turun hujan dan temperatur turun drastis, jadi kami harus siap untuk semua macam kondisi," ujarnya.

Tantangan bakal lebih besar karena trek sudah diaspal ulang. Taramasso mengakui pihak Michelin datang ke Argentina dengan pengetahuan data yang minim. Meski sulit, Taramasso berharap bisa melihat banyak terjadi waktu laps yang tercepat di sirkuit ini. Semua itu bisa dicapai jika pembalap memilih kompon ban yang pas.

"Kami percaya dengan pengetahuan yang kami bawa sejak kembali ke MotoGP, kami memberi pembalap kompon yang tepat untuk dibawa ke trek. Tambahan ban membuat pembalap bisa mencoba banyak kompon agar meraih hasil terbaik," katanya.

Sementara itu, pembalap Ducati, Andrea Dovizioso, tak ingin mengulangi pengalaman pahit di MotoGP Argentina musim lalu. Saat itu, Dovizioso gagal finis karena terjatuh setelah bertabrakan dengan Aleix Espargaro.

Selain nasib sial yang pernah menimpanya, Dovizioso juga menilai Sirkuit Rio Hondo punya karakteristik yang berbeda. Mantan pembalap Repsol Honda tersebut mengkhawatirkan kondisi aspal yang kerap berubah di Argentina.

"Sirkuit ini berbeda dari yang lain. Kondisinya sering berubah pada sesi latihan, aspalnya sangat kotor. Anehnya, saat balapan kondisinya bisa berubah jadi lebih baik," jelas Dovizioso dikutip dari Crash. AFP/S-2


Redaktur : Sriyono
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top