Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Manusia Konsumsi Plastik Seukuran Kartu Kredit Tiap Pekan

Foto : AFP/JEWEL SAMAD

GERAKAN ANTIPLASTIK l Seorang perempuan berjalan di depan spanduk bertuliskan Love the Earth Say No to Plastic Bags yang dipasang di depan sebuah pusat perbelanjaan di Bangkok, Thailand, pada awal Juni lalu. Gerakan antiplastik digencarkan setelah cemaran partikel plastik telah amat meluas.

A   A   A   Pengaturan Font

Sebuah studi terbaru mengungkapkan bahwa manusia di Bumi rata-rata mengkonsumsi lima gram plastik per pekan atau setara dengan selembar kartu kredit. Meski demikian ilmuwan belum bisa memastikan dampak buruk pencemaran plastik mikro pada kesehatan manusia.

Temuan itu diungkap dalam sebuah studi Universitas of Newscastle di Australia, yang bekerja sama dengan organisasi konservasi, World Wide Fund for Nature (WWF).

"Sumber terbesar pencemaran plastik adalah air, entah itu dalam bentuk botol kemasan atau dari air ledeng. Kerang, bir, dan garam adalah tiga produk konsumen yang paling banyak terpapar plastik mikro," demikian menurut para ilmuwan yang melakukan studi itu pada Rabu (12/6) lalu.

Penelitian tersebut mengolah data dari sekitar 52 studi lainnya seputar konsumsi plastik mikro di seluruh dunia. Menurut temuan ilmuwan, setiap pekan manusia mengkonsumsi 2.000 partikel plastik mikro per pekan, atau sekitar 250 gram plastik per tahunnya.

Studi tersebut juga mengungkap perbedaan variasi cemaran plastik mikro. Pencemaran air di Amerika Serikat (AS) dan India misalnya dikabarkan dua kali lipat lebih tinggi ketimbang di Eropa atau Indonesia.

"Meski kesadaran terhadap bahaya plastik mikro dan dampaknya terhadap lingkungan terus meningkat, penelitian ini membantu menyediakan kalkulasi yang akurat tentang konsumsi plastik untuk pertama kalinya," kata Thava Palanisami, wakil ketua tim peneliti.

Marco Lambertini, Direktur Jendral WWF Internasional mengatakan temuan ilmuwan selayaknya menjadi alarm bahaya untuk semua negara di dunia.

"Plastik tidak cuma mencemari samudera, sungai, dan membunuh satwa laut, tapi juga mencemari kesehatan kita semua. Kita tidak bisa berhenti mengkonsumsi plastik," kata Lambertini. "Aksi global diperlukan untuk menanggulangi krisis ini," imbuh dia.

Cemaran Meluas

Krisis limbah plastik dan pencemaran plastik mikro sejauh ini belum mampu menghentikan laju konsumsi plastik yang ironisnya kian meningkat. Menurut laporan Grand View Research, hingga 2025 industri plastik diprediksi akan menikmati pertumbuhan sebesar 4 persen.

Padahal lebih dari 75 persen produk plastik yang dijual di seluruh dunia berakhir sebagai sampah. Sepertiga dari jumlah tersebut, sekitar 100 juta ton, dibuang ke kawasan hijau dan mencemari samudera atau sungai.

Menurut studi The New Plastic Economy yang dipublikasikan oleh Ellen MacArthur Foundation pada awal 2019 silam, jika rata-rata konsumsi plastik tidak berkurang, maka pada 2025, samudera Bumi akan menampung satu ton sampah plastik untuk setiap tiga ton ikan.

Belum lama ini ditemukan fakta bahwa cemaran partikel plastik telah amat meluas, bahkan ditemukan mencemari ikan di laut dalam hingga dataran salju di pegunungan Pirenia antara Spanyol dan Italia. Ilmuwan dari University of Newcastle pun mewanti-wanti betapa dunia medis saat ini belum mampu memahami sepenuhnya dampak konsumsi plastik mikro kepada tubuh manusia.DW/AFP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top