Kawal Pemilu Nasional Mondial Polkam Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Otomotif Rona Telko Properti The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis Liputan Khusus

Mantap! BIN Bangun STIN Kampus Pintar dengan Teknologi Digital

Foto : ANTARA/Humas BIN

Kepala BIN Jenderal Polisi (Purn) Budi Gunawan paling kiri saat peresmian Medical Intelligence "Wangsa Avatar" BIN dan Smart Campus "Dr. (HC) Ir. Soekarno" di lingkungan STIN Bogor Jawa Barat.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Badan Intelijen Negara (BIN) membangun kampus pintar (smart campus) dengan menerapkan teknologi digital sebagai upaya menujuone of leading intelligence universities in Asiapada tahun 2035.

"BIN terus bertransformasi menjadi lini terdepan keamanan negara melalui peresmian fasilitas teknologi 'medicalintelligence' dan pengembangan 'smartcampus' Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN)," kata Kepala BIN Jenderal Polisi (Purn) Budi Gunawan melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa (31/5).

Hal tersebut disampaikannya usai meresmikan dua fasilitas dengan teknologi canggih yaituMedical Intelligence"Wangsa Avatar" BIN danSmart Campus"Dr. (HC) Ir. Soekarno" di lingkungan STIN Bogor Jawa Barat.

Kepala BIN Jenderal Polisi Budi Gunawan mengatakan pengembangansmart campusSTIN bisa dilihat dari lahan total mencapai 15 hektare. Penerapan fasilitas dengan tingkat teknologi canggih diharapkan mendukung kemajuan STIN.

"BIN menegaskan kepiawaiannya dengan mengusung teknologi 4.0," tegas dia.

Ia mengatakan peresmiansmart campusDr. (HC) Ir. Soekarno juga sebagai salah satu bentuk implementasi oleh BIN. Sebab, BIN terus dituntut bekerja lebih keras, pintar, cepat, tepat, akurat dan lebih kuat.

Di dalamsmart campusterdapat "smart class" yang dilengkapi dengansmart boarddan LED untuk presentasi materi pembelajaran. Kemudian, "smart library" yang memungkinkan proses peminjaman literatur tercatat secara digital dan bisa mengakses ratusan ribue-booksecaraonline, termasuk di Perpustakaan Nasional (Perpusnas) hingga koleksi pribadi Kepala BIN.

Setidaknya ada delapan laboratorium berteknologi terdepan di antaranya laboratorium nuklir, bio molekuler, virtualchemical, siber, IT daneconomic intelligencehingga laboratorium bahasa dan simulator berbagai perangkat termasukintelligence drone.

Teknologi berbasis kecerdasan buatan (AI-artificial intelligence) diterapkan untuk efektivitas operasional maupun keamanan. Misalnya,voice recognitiondan face recognition yang memungkinkan pengoperasian berbagai perangkat termasuk lift, serta pendeteksian pergerakan di lingkungan kampus.

Sementara, pada gedung Medical Intelligence "Wangsa Avatara" yang berada di kantor BIN Pejaten menandakan BIN berperan besar pada upaya pemerintah dalam aspek kesehatan. Adanya Medical Intelligence tersebut diyakini dapat mencegah adanya kasus-kasus kesehatan di masa mendatang.

Gedung Medical Intelligence Wangsa Avatara akan diisi oleh tenaga profesional bereputasi internasional serta peralatan, teknologi, dan sarana prasarana yang canggih. Di antaranya,next generation sequencing(NGS) untukpreparasi automatisyang hanya terdapat satu-satunya di Indonesia.

"Setelah dua tahun kita menghadapi krisis pandemi COVID-19 kita dipaksa beradaptasi dengan kehidupan. BIN menginisiasi terbentuknya Medical Intelligence Wangsa Avatara yang diawasi oleh SDM mumpuni dan peralatan yang canggih," jelas Budi.

Fasilitas lain milik Wangsa Avatara yakniBio Safety Level3 (BSL 3). Para peneliti mampu melakukan kultur penyakit berbahaya misalnya virus lassa fever, MERS, nipah,rift valley fever, serta demam berdarah. Kategori BSL 3 memungkinkan peneliti menyimpan kultur sel, virus, serta materi genetik penyakitinfeksiusdengan aman.

Sementara di BSL 2, para peneliti dapat mengisolasi dan mengidentifikasi patogen penyebab penyakit baik itu bakteri, virus, atau jamur, serta meneliti senyawa atau obat untuk mengobati penyakit tersebut. Kedua fasilitas tersebut sudah bersertifikatWorld Biohaztecsehingga memenuhi standarbiosafetydanbiosecuritylevel dunia.


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top