Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Politik Tiongkok

Mantan PM Li Peng Meninggal Dunia

Foto : AFP/Mik e FIALA

Li Peng

A   A   A   Pengaturan Font

BEIJING - Mantan Perdana Menteri Tiongkok, Li Peng, dilaporkan meninggal dunia pada usia 90 tahun. Li meninggal pada Senin (22/7) malam waktu setempat karena penyakit yang tidak diketahui. Dia diketahui memegang jabatan strategis sepanjang 1980 hingga 1990-an.

Semasa berkuasa Li dikenal karena selalu membela kebijakannya dengan mengatakan itu adalah aksi yang "diperlukan". Li mempertegas sikap itu dalam obituari yang dikutip kantor berita resmi Tiongkok, Xinhua.

"Li mengambil langkah tegas untuk menghentikan kerusuhan dan memadamkan kekerasan kontrarevolusioner selama demonstrasi Tiananmen," demikian bunyi obituari Li.

Li dilahirkan di Kota Chengdu, Provinsi Sichuan, pada Oktober 1928. Dia sudah menjadi yatim piatu sejak bayi. Sang ayah, Li Shuoxun, yang merupakan pejuang Partai Komunis Tiongkok meninggal dalam pertempuran perang sipil melawan pasukan nasionalis.

Karena jasa sang ayah, Li kemudian diadopsi oleh tokoh Partai Komunis Tiongkok dan mantan PM Zhou Enlai. Lima tahun kemudian Li bergabung menjadi anggota partai. Sebelum pasukan komunis menang dan memukul mundur kelompok nasionalis hingga ke Taiwan, Li dikirim ke Uni Soviet untuk belajar bidang teknik kelistrikan.

Setelah pulang Li lantas memulai karir dari bawah di badan energi Tiongkok. Karena dekat dengan lingkar kekuasaan, karir politiknya pun terus menanjak mulai 1979 dan berhasil menjadi PM sepuluh tahun kemudian. Pada 1998 Li memutuskan mengundurkan diri dari jabatannya dan menjadi Ketua Kongres Rakyat Nasional yang merupakan parlemen Tiongkok. Setelah 2002, Li mundur dari dunia politik.

Saat menjelaskan peristiwa Tiananmen 1989, obituari menyebutkan perdana menteri itu memainkan peran penting yang mendapat dukungan dari para pejabat senior partai termasuk pemimpin tertinggi Deng Xiaoping.

"Di bawah dukungan tegas dari para pemimpin revolusioner veteran yang diwakili oleh kawan Deng Xiaoping, kawan Li Peng dengan tegas berdiri dengan sebagian besar mitra di Politbiro, mengambil langkah tegas untuk menghentikan kekacauan, menindak kerusuhan kontrarevolusioner dan menstabilkan situasi dalam negeri," kata obituari tersebut. "Ia membuat kontribusi penting dalam perjuangan mendasar ini, yang sangat penting bagi masa depan dan nasib Partai Komunis dan negara," imbuh obituari itu.

Meskipun Li bukan satu-satunya orang yang bertanggung jawab atas insiden berdarah Tiananmen, Li menguatkan citranya sebagai salah satu pemimpin Tiongkok yang paling tidak populer dalam beberapa dekade terakhir.

"Li Peng harus dikutuk oleh sejarah karena perannya yang penting dalam mendalangi tindakan keras," kata Zhang, yang putranya berusia 19 tahun, Wang Nan, ditembak di kepala pada 4 Juni 1989, saat memotret bentrokan antara siswa dan tentara di Changan Avenue.

Li juga akan dikenang karena perannya dalam proyek Bendungan Tiga Ngarai, yang disetujui oleh Kongres Rakyat Nasional pada 1992 setelah perdebatan sengit. Li memberi jaminan bendungan itu akan menawarkan manfaat besar dalam pengendalian banjir, pasokan listrik, dan lalu lintas jalur distribusi. ang/SCMP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat

Komentar

Komentar
()

Top