Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Mantan Petenis Nomor 1 Dunia Simona Halep Bebas Sanksi

Foto : Paul Crock/AFP

Simona Halep

A   A   A   Pengaturan Font

LAUSANNE - Mantan petenis nomor satu dunia Simona Halep diizinkan melanjutkan karir tenisnya. Halep bisa bernafas lega setelah sanksi larangan bertanding empat tahun dicabut atas tuduhan doping. Hukuman dikurangi menjadi larangan bertanding untuk sembilan bulan oleh Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS).

Petenis berusia 32 tahun itu diskors September lalu oleh Badan Integritas Tenis Internasional (ITIA) karena dua pelanggaran doping tahun sebelumnya. Dia kini bebas untuk segera kembali berkompetisi setelah terakhir kali bermain di US Open 2022.

"Sepanjang proses yang panjang dan sulit ini, saya tetap yakin kebenaran akhirnya akan terungkap. Keputusan yang adil akan tercapai karena saya selalu menjadi atlet yang bersih," ujar Halep.

Dia yakin proses ini diuji oleh tuduhan-tuduhan memalukan yang dilontarkan terhadapnya. Oleh sumber daya yang sepertinya tidak terbatas yang ditujukan kepadanya. Namun akhirnya, kebenaran menang. Meskipun hal tersebut memakan waktu lebih lama dari perkiraannya. "Saya tidak sabar untuk kembali ke tur," sambungnya.

Juara tunggal Grand Slam dua kali itu mengajukan banding ke CAS di bulan Februari. Alasannya hasil tes positif tersebut berasal dari produk yang terkontaminasi dan anomali dalam paspor biologisnya dapat dikaitkan dengan operasi yang dijalani.

Panel CAS dengan suara bulat memutuskan bahwa jangka waktu empat tahun tidak memenuhi syarat seperti diberlakukan oleh Pengadilan Independen ITF. Larangan akan dikurangi menjadi sembilan bulan mulai tanggal 7 Oktober 2022 dan berakhir 6 Juli 2023.

Karir Halep terhenti sejak 7 Oktober 2022, tanggal dimulainya skorsing setelah dinyatakan positif menggunakan Roxadustat di US Open. Roxadustat adalah zat yang dapat digunakan secara sah untuk mengobati anemia.

Namun, obat ini juga masuk dalam daftar terlarang Badan Antidoping Dunia karena dianggap sebagai agen doping darah. Dia meningkatkan hemoglobin dan produksi sel darah merah.

Peraih gelar tunggal Prancis Open 2018 dan Wimbledon 2019 itu kemudian terjerat kasus kedua. Kali ini "kejanggalan" dalam data paspor biologisnya, alat pemantauan jangka panjang terhadap indikator darah seorang atlet yang bisa mengindikasikan doping. ben/AFP/G-1


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Benny Mudesta Putra, AFP

Komentar

Komentar
()

Top