Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Mane Dihantui Penalti

Foto : AFP/MOHAMED EL-SHAHED
A   A   A   Pengaturan Font

Sadio Mane tak akan melakukan tendangan penalti lagi di Piala Afrika karena telah dua kali gagal dari tiga kali kesempatan.

KAIRO - Senegal akan berhadapan dengan Benin dalam laga perempat final Piala Afrika yang akan digelar Kamis (11/7)dini hari WIB. Bintang Liverpool Sadio Mane tidak ingin mengambil penalti lagi di Piala Afrika setelah dua kali gagal dari tiga kesempatan yang dipercayakan kepadanya.

Pemain berusia 27 tahun itu gagal dan mencetak gol dari tendangan penalti dalam kemenangan meyakinkan pada babak grup atas Kenya. Dia juga gagal ketika Senegal menyingkirkan Uganda di babak 16 besar.

"Saya melewatkan penalti dalam dua pertandingan dan itu bukan hal yang baik," ujar pemain depan yang berbagi penghargaan Golden Boot Liga Inggris dengan rekan setimnya Mohamed Salah dan Pierre-Emerick Aubameyang dari Arsenal.

Sementara pelatih tim nasional Senegal Aliou Cisse menyatakan tetap mendukung Mane. "Sadio Mane tidak berhenti setelah kehilangannya melawan Kenya, dan mencetak gol dari tendangan penalti juga dan kami percaya dia menjadi pengambil penalti utama kami, kami tidak bisa lupa bahwa kami lolos berkat dia terlepas dari tidak adanya penalti," paparnya.

Dia juga mengatakan, tetap harus mewaspadai Benin yang tampil luar biasa di gelaran Piala Afrika ini. "Tidak ada lagi tim kecil di Afrika danBenin sangat tangguh. Tersingkirnya Maroko bukan berarti kami sudah berada di semifinal, kami harus menghormati mereka dan mempersiapkan cara terbaik selain menjadi rendah hati," katanya.

Benin mengejutkan Maroko, yang dianggap sebagai salah satu penantang gelar terkuat, dengan memenangkan adu penalti. "Ini adalah pencapaian terbesar dalam sejarah sepakbola Benin," ujar penyerang veteran Mickael Pote. "Kami mungkin bukan tim terbaik di Mesir, tetapi semangat tim kami tidak ada duanya," sambungnya.

Dalam babak perempat final lainnya, mantan pemain depan Liga Inggris Odion Ighalo ingin Nigeria menghentikan laju Afrika Selatan ketika kedua tim bentrok pada perempat final Piala Afrika, Kamis dini hari WIB.

Pesepakbola berusia 30 tahun, yang bermain untuk Watford sebelum pindah ke liga Tiongkok dua tahun lalu, telah mencetak tiga gol pada gelaran Piala Afrika di Mesir.

Catatan itu membuatnya ambil bagian dalam persaingan meraih penghargaan Sepatu Emas, bersama pemain Senegal Sadio Mane, Cedric Bakambu asal Kongo dan Adam Ounas dari Aljazair.

Dua dari golnya tercipta dalam kemenangan 3-2 atas juara bertahan Kamerun pada babak 16 besar. Beberapa jam setelah Nigeria menang hari Sabtu lalu, Afrika Selatan mengejutkan tuan rumah dan tim favorit pemenang, Mesir 1-0 di Kairo dengan Thembinkosi Lorch mencetak gol jelang laga usai.

Ighalo mengatakan, kekalahan memgejutkan 0-2 dari Madagaskar di babak penyisihan grup adalah adalah peringatan keras untuk bangkit bagi tim berjuluk "Super Eagles".

"Setiap pemikiran yang kami miliki tentang melaju hingga ke final, lenyap setelah kekalahan itu. Kami menyadari bahwa banyak tim termotivasi untuk mengalahkan Nigeria dan meningkatkan permainan mereka saat melawan kami," ujarnya.

"Sementara saya telah menikmati mencetak tiga gol di Mesir, itu tidak cukup karena saya adalah pemain Nigeria," sambungnya.

Tunisia Menang

Sementara itu, Tunisia mengalahkan Ghana 5-4 melalui adu penalti dalam pertandingan babak 16 besar, Selasa (9/7) dini hari WIB.

Ferjani Sassi menjaringkan bola yang menentukan dalam drama adu penalti setelah kedua tim bermain imbang 1-1 dalam waktu normal dan perpanjangan. Kemenangan itu memastikan laju Tunisia ke babak perempat final. Mereka akan bertemu Madagaskar di babak delapan besar.

Tunisia membuka skor melalui striker Taha Yassine Khenissi 17 menit sebelum pertandingan berakhir. Tapi satu gol bunuh diri bek Rami Bedoui sesaat jelang laga usai membuat Ghana memaksa pertandingan memasuki perpanjangan waktu. ben/AFP/S-1

Penulis : Benny Mudesta Putra, AFP

Komentar

Komentar
()

Top