Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Manchester City Tidak Terbendung

Foto : Oli SCARFF / AFP

Manchester City memenangkan gelar Liga Premier keempat berturut-turut I Gelandang Manchester City, Phil Foden mengangkat trofi Liga Premier setelah memenangkan pertandingan Liga Premier Inggris antara Manchester City melawan West Ham United di Stadion Etihad, Manchester, Inggris, Senin (20/5). City menciptakan sejarah sepakbola Inggris dengan mengalahkan West Ham 3-1 untuk memenangkan gelar Liga Premier keempat berturut-turut yang belum pernah terjadi sebelumnya.

A   A   A   Pengaturan Font

MANCHESTER - Manchester City tak terbendung untuk menciptakan sejarah sepak bola Inggris usai mengalahkan West Ham 3-1, Senin (20/5) untuk memenangkan gelar Liga Inggris keempat kali berturut-turut. Kesuksesan City membuat Arsenal kecewa karena hanya berada di tempat kedua. Selain itu, Jurgen Klopp meninggalkan Liverpool secara emosional.

Phil Foden mencetak dua gol awal. Satu gol malah saat laga baru berlangsung 79 detik, di Etihad Stadium. Pemain West Ham Mohammed Kudus membalas satu gol melalui tendangan salto spektakuler untuk memberikan harapan bagi Arsenal. Namun, Rodri mencetak gol tepat sebelum waktu satu jam untuk memastikan gelar juara.

"The Gunners" kembali tanpa trofi Liga Inggris sejak 2004. Meski, dia bangkit dari ketertinggalan satu gol untuk mengalahkan Everton 2-1. Arsenal harus puas dengan peringkat kedua untuk musim kedua berturut-turut setelah tertinggal dua poin dari City yang mengumpulkan 91 poin.

Laju City yang merupakan tim juara bertahan hingga ke laga terakhir Liga Inggris. Ini termasuk 19 kemenangan dan empat kali seri sejak kekalahan terakhir di kandang Aston Villa, awal Desember. City yang kini telah menang enam gelar dalam tujuh musim terakhir, menjadi satu-satunya tim Inggris yang memenangkan empat gelar liga berturut-turut. Ini melampaui pencapaian tim-tim hebat seperti Liverpool dan Manchester United.

"Ketika saya pindah ke sini, jika seseorang mengatakan akan memenangkan liga enam kali dalam tujuh musim, saya akan mengatakan, kamu gila, tidak mungkin," ujar pelatih City Pep Guardiola. Untuk semua pemain Manchester United, Liverpool, dan Chelsea, sekarang adalah periode City. City adalah bagian dari mereka.

Meski City telah menetapkan standar baru dalam sepak bola Inggris, tetap berada dalam ketidakpastian akibat 115 dakwaan Liga Premier atas dugaan penyimpangan keuangan, yang diungkap awal tahun lalu. Di tempat lain, pada hari terakhir Liga Inggris, Luton dipastikan terdegradasi karena kalah 2-4 di kandang Fulham.

Luton akan bergabung dengan Burnley dan Sheffield United di Championship musim depan. Tottenham mengalahkan Sheffield United 3-0 untuk memastikan tempat kelima dan satu tempat di Liga Europa musim depan. Chelsea memastikan finis di tempat keenam dan bermain di sepak bola Eropa dengan kemenangan 2-1 atas Bournemouth.

Kemenangan 4-2 Newcastle di kandang Brentford membuat Manchester United finis di peringkat kedelapan. Ini posisi terendahnya sejak 1990. MU asuhan Erik ten Hag, yang mengalahkan Brighton 2-0 memiliki peluang untuk menyelamatkan musim yang buruk di final Piala FA pekan depan melawan City.

Namun, jika MU kalah, akan kehilangan kesempatan bermain di kompetisi Eropa. Klopp mengakhiri era kepelatihannya di Liverpool dengan kemenangan 2-0 di kandang Wolves. Para penggemar memberikan penghormatan kepada pelatih yang telah mengubah klub sejak tiba pada 2015.

"Ini tidak terasa seperti sebuah akhir," ujar pelatih asal Jerman itu. Rasanya seperti sebuah permulaan. Sekarang dia melihat tim sepak bola bermain penuh dengan bakat, pemain muda, kreativitas dan Hasrat untuk menang.

Masa Depan

Meski, membawa City menorehkan sejarah, Guardiola meragukan masa depan jangka panjangnya di klub itu. Dia mengakui sulit untuk menemukan motivasi setelah begitu banyak kesuksesan berkelanjutan. Prestasinya hanya dilampaui oleh Alex Ferguson, yang memenangkan 13 gelar Liga Inggris selama era kepelatihannya di Manchester United.

Tahun 2019, City menjadi klub pertama yang memenangkan treble winners domestic, Liga Inggris, Piala FA, dan Piala Liga di musim yang sama. Tahun lalu dia meniru capaian Manchester United tahun 1999 dalam memenangkan treble winners: Liga Inggris, Piala FA, dan Liga Champions.

Guardiola, 53, yang merupakan mantan pelatih Barcelona dan Bayern Munich memiliki kontrak di Etihad hingga akhir musim depan, tetapi masa depannya setelah itu tidak jelas. "Kenyataannya, saya lebih dekat untuk pergi daripada bertahan. Ini delapan tahun, akan menjadi sembilan," ujar Guardiola.

Saat ini perasaannya ingin bertahan musim depan. Dia berbicara dengan klub dan punya waktu untuk berbicara lagi musim depan. Musim depan, Pep tidak dapat mengetahui secara pasti yang melakukannya karena terkadang sulit untuk menemukannya ketika semuanya sudah selesai. ben/AFP/G-1


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Benny Mudesta Putra, AFP

Komentar

Komentar
()

Top