Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Manchester City berambisi mewujudkan ambisi meraih empat gelar (quadruple) di musim ini. Untuk menjaga ambisi itu, City bertekad lolos ke perempat final Liga Champions saat menjamu Gladbach di Budapest.

Manchester City Berambisi Rebut "Quadruple"

Foto : Shaun Botterill/AFP

bertekad lolos I Manager Manchester City, Pep Guardiola (tengah) bersama-sama para pemain merayakan keberhasilan mereka melaju ke final Piala Liga setelah menyingkirkan Manchester United pada babak semifinal di Old Trafford, Manchester, beberapa waktu lalu. City kini berambisi lolos ke perempat final Liga Champions saat menjamu Gladbach di leg kedua babak 16 besar.

A   A   A   Pengaturan Font

LONDON - Dua musim lalu saat Manchester City memenangkan treble winners domestik pertama di Inggris, Pep Guardiola menegaskan merebut empat trofi atau quadruple "hampir tidak mungkin".
Musim yang ditandai dengan cedera, jadwal pertandingan yang padat, kelelahan pemain, infeksi virus korona, dan tidak ada uji coba pramusim, seharusnya membuat prestasi itu lebih mustahil daripada sebelumnya.
Namun, City tetap berada di jalur untuk membuktikan pernyataan Guardiola salah. Unggul 14 poin di puncak klasemen Liga Inggris membuat hanya masalah waktu saja bagi City untuk merengkuh gelar Liga Inggris ketiga dalam empat tahun terakhir.
Pada Rabu (17/3) dini hari WIB, tim asuhan Guardiola melawat ke Budapest untuk pertandingan kandang babak 16 besar Liga Champions. Mereka memegang kendali dengan keunggulan 2-0 pada leg pertama atas wakil Jerman, Borussia Monchengladbach.
Akhir pekan depan mereka akan bertandang ke Everton di perempat final Piala FA, sementara final Piala Liga melawan Tottenham bakal berlangsung di bulan April.
Kemenangan ke-23 City dalam 24 pertandingan di semua kompetisi di kandang Fulham pada hari Sabtu memberikan contoh bagaimana Guardiola mengatur timnya ke posisi yang mereka tempati saat ini.
Fulham baru saja mengalahkan Liverpool di Anfield dan hanya takluk sekali dalam enam pertandingan terakhir namun kalah 0-3, meski City membuat tujuh rotasi pemain. Itu membuat catatan rotasi tim asuhan Guardiola di Liga Premier musim ini menjadi 94 atau yang tertinggi di liga.
Kevin De Bruyne, Ilkay Gundogan, dan Riyad Mahrez termasuk di antara nama-nama bintang yang menghabiskan 90 menit penuh beristirahat di bangku cadangan. Raheem Sterling bahkan tidak termasuk dalam skuad pertandingan. "Apa yang telah kami lakukan dalam dua, tiga, empat bulan terakhir, semua orang terlibat," ujar Guardiola.
"Kadang-kadang sulit tetapi setiap orang harus memberikan kontribusi untuk memenangkan pertandingan," sambungnya.

Tak Terpengaruh Pandemi
Ketika krisis selama setahun tanpa penggemar hadir di stadion karena protokol Covid-19 melanda klub sepak bola terkaya di Eropa, mungkin tidak mengherankan jika City yang didukung oleh investor kaya asal Abu Dhabi, terbukti tak terpengaruh pandemi.
Setelah kalah 5-2 di kandang sendiri dari Leicester City pada pertandingan kedua mereka musim ini, Guardiola diberi dana sebesar 62 juta pound (1,2 triliun rupiah) untuk memboyong bek tengah Ruben Dias dari Benfica.
City sebelumnya telah menghabiskan lebih dari 300 juta pound untuk membeli pemain bertahan sepanjang era Guardiola. Klub itu memboyong Kyle Walker, Benjamin Mendy, Joao Cancelo, Aymeric Laporte, John Stones, dan Nathan Ake.
Selain kedatangan Dias dan Ake, perekrutan Ferran Torres pada bursa transfer musim panas menghabiskan lebih dari 120 juta pound. Namun, kehadiran Dias membawa dampak paling besar. Pemain internasional Portugal itu adalah salah satu dari sedikit pemain yang tidak dirotasi oleh Guardiola. Dia menjadi starter pada keseluruhan kecuali satu pertandingan Liga Inggris sejak bergabung pada bulan September lalu. Dias juga membuat John Stones mengeluarkan kemampuan terbaiknya setelah dua musim yang buruk.
Untuk semua kesuksesan di kompetisi City, pemilihan tim Guardiola pada akhir pekan lalu memperjelas bahwa Liga Champions tetap menjadi prioritas.
Sumber daya yang dimiliki City saat ini memberi mereka keuntungan di kompetisi Eropa. Dengan Bayern Munich, Real Madrid, dan Paris Saint-Germain masih terlibat dalam perebutan gelar yang ketat dan Barcelona serta Juventus sudah keluar dari kompetisi, City dapat memperoleh keuntungan untuk melaju ke garis finis di Liga Inggris, sambil menghemat energi untuk bersaing di level Eropa. ben/AFP/S-2


Redaktur : Sriyono
Penulis : Benny Mudesta Putra

Komentar

Komentar
()

Top