Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis
Transformasi Perbankan | Dampak Kebocoran Data Fatal sehingga Harus Dibereskan Secepatnya

Manajemen Risiko Perlu Diperkuat

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Perbankan terus didorong untuk memperkuat tata kelola dan manajemen risiko teknologi informasinya (TI). Saat ini, bisnis perbankan sedang mengalami transformasi dari arah old banking system menuju digital banking.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memperingatkan sejumlah tantangan yang perlu diantisipasi perbankan, seperti perlindungan dan pertukaran data nasabah, risiko kebocoran data nasabah terkait dengan fraud, kemungkinan ketidaksesuaian investasi teknologi dengan strategi bisnisnya, dan lainnya.

"Risiko serangan siber menjadi salah satu risiko utama yang perlu diwaspadai dan dimitigasi oleh perbankan di era digital, mengingat perkembangan digitalisasi di perbankan meningkatkan timbulnya risiko keamanan siber bagi bank," ujar Deputi Komisioner Pengawas Perbankan I OJK, Teguh Supangkat, dalam seminar nasional Digital Economic in Collaboration: The Importance of Cyber Security to Protect Financial Sector in The New Age, di Jakarta, Senin (29/11).

Untuk mengantisipasi risiko tersebut, OJK selaku pengawas industri keuangan telah mengeluarkan peta jalan atau roadmap pengembangan perbankan Indonesia sampai 2025. Roadmap itu menjadi acuan dalam kebijakan dan pengaturan ke depan.

"Dalam hal ini, OJK akan mendorong perbankan untuk terus memperkuat terkait dengan tata kelola dan manajemen risiko TI (teknologi informasi), mengadopsi teknologi terkini, kemudian melakukan kerja sama terkait TI dan mengimplementasikan advance digital banking," kata Teguh.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Muchamad Ismail, Antara

Komentar

Komentar
()

Top