Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Krisis Keuangan

Malaysia Batalkan Proyek Kereta yang Didanai Tiongkok

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

KUALA LUMPUR - Setelah sempat mencuat bakal dilanjutkan jika Tiongkok mau negosiasi ulang, pemerintah Malaysia akhirnya memutuskan untuk menghentikan proyek kereta api Laluan Rel Pantai Timur (ECRL) senilai 20 miliar dollar AS yang dikerjakan China Communications Construction Company (CCCC) Ltd. Perdana Menteri (PM) Mahathir Mohamad dikabarkan akan mengumumkan secara resmi penghentian kerja sama dengan Tiongkok itu pada pekan depan.

Namun, pemerintah Tiongkok menyatakan proyek kereta api sepanjang 688 kilometer yang disetujui pada era PM Najib Razak itu dijalankan sesuai dengan prinsip komersial dan saling menguntungkan bagi kedua negara.

"Sejauh yang saya tahu, proyek itu dicapai berdasarkan prinsip-prinsip komersial kesetaraan dan saling menguntungkan oleh perusahaan-perusahaan Tiongkok dan Malaysia. Kedua pihak telah berkomunikasi membahas masalah ini," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Geng Shuang, pada wartawan di Beijing, Senin (28/1).

Sebelumnya, rapat kabinet pemerintahan Malaysia menyatakan proyek East Coast Rail Link senilai 20 miliar dollar AS yang dikerjakan CCCC dengan menggandeng Malaysia Rail Link Sdn Bhd (MRL) di luar kemampuan keuangan negara.

"Keputusan itu diambil karena biaya proyek terlalu tinggi dan jika proyek ini tidak dibatalkan, pemerintah harus menanggung tingkat bunga sekitar setengah miliar ringgit per tahun, kita tidak mampu. Karena itu, proyek ini harus dihentikan tanpa membahayakan hubungan dengan Tiongkok," kata Menteri Ekonomi Malaysia, Mohamed Azmin Ali, di Kuala Lumpur, Sabtu (27/1).

Sedangkan Menteri Keuangan Malaysia, Lim Guan Eng, belum mengonfirmasi pernyataan Azmin itu. Dia mengatakan pengumuman resmi pemerintah hanya akan disampaikan bila ada instruksi dari PM Mahathir Mohamad pada pekan depan.

Azmin melanjutkan, jumlah kompensasi atas pembatalan itu akan ditentukan oleh Kementerian Keuangan. Saat ini, lembaga itu sedang melakukan kajian menyeluruh untuk memastikan biaya proyek itu tidak sampai membebani anggaran negara Malaysia.

Dia melanjutkan, meskipun saat ini pemerintah telah menerima beberapa penawaran, namun belum diputuskan apakah akan menunjuk kontraktor lain untuk melanjutkan proyek itu, karena masih melihat kemampuan keuangan negara.

Rasionalisasi Karyawan

CCCC pada akhir tahun lalu telah melakukan rasionalisasi karyawan dalam rangka penangguhan kontrak dengan partner, Malaysia Rail Link.

Malaysia Rail Link ditunjuk untuk mengawasi pembangunan East Coast Rail Link dengan China Communications Construction sebagai kontraktor utama. Total biaya untuk proyek ini diperkirakan mencapai 81 miliar ringgit atau sekitar 20 miliar dollar AS.

Sejak dilantik, PM Mahathir fokus pada sejumlah proyek infrastruktur yang menyebabkan utang Melayu melonjak drastis.

Selain proyek kereta Pantai Timur yang dibiayai oleh pinjaman dari China Exim Bank, Mahathir juga sedang mengkaji sejumlah proyek kereta kecepatan tinggi dengan Singapura. Proyek yang membutuhkan dana sekitar 17 miliar dollar AS tersebut saat ini masih menunggu tender dan dijadwalkan selesai pada 2026.AFP/SB/AR-2

Penulis : AFP, Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top