Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Maksimalkan Faktor Tuan Rumah

A   A   A   Pengaturan Font

Pemain-pemain Indonesia diharapkan bisa memaksimalkan faktor tuan rumah pada gelaran Indonesia Terbuka 2019 untuk meraih gelar juara.

JAKARTA - PBSI berharap pemain-pemain Indonesia dapat memanfaatkan kesempatan bermain di depan pendukung sendiri pada gelaran Indonesia Terbuka 2019 yang akan bergulir di Istora, Senayan, 16-21 Juli mendatang. Terlebih ajang BWF World Tour Super 1000 ini juga menjadi salah satu ajang kualifikasi Olimpiade 2020 di Tokyo.

Dengan kondisi seperti itu, persaingan di Indonesia Terbuka dipastikan berlangsung sengit. Meski begitu, pemain-pemain Indonesia diharapkan bisa mempersembahkan gelar juara.

Kepala Bidang Pembinaan Prestasi PBSI, Susy Susanti, mengatakan Indonesia sudah menyimpan peluang 50 persen merebut gelar juara dengan bermain di depan public sendiri. "Pastinya tahun ini merupakan tahun penting. Otomatis semua pemain elite akan hadir, persaingan ketat, dan seru lah. Apalagi, kebutuhan untuk meloloskan pemain ke Olimpiade itu yang menjadi target penting mereka juga kami. Bukan hanya juara tapi poinnya," kata Susy di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta Timur, kemarin.

Menurut Susy, masa persiapan yang panjang harus bisa dimanfaatkan sebaik mungkin oleh seluruh pemain Indonesia agar minimal mampu menyamai raihan tahun lalu. Pada gelaran Indonesia Terbuka 2018, Indonesia berhasil merebut dua gelar dari nomor ganda campuran lewat Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir dan ganda putra Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon.

"Saya tidak mau pesimistis tapi juga tak mau takabur. Kami akan berusaha keras untuk itu dengan usaha yang sebenar-benarnya. Tapi paling enggak karena tuan rumah, 50 persen keuntungan sudah di tangan kita. Suporter mendukung, kenapa mesti takut. Tinggal dari pemain kitanya berpikir positif karena secara teknik ada penguasaan," tegas Susy.

Dia ajang ini, pelatih ganda putra Herry Iman Pierngadi menargetkan Fajar Alfian/Mohammad Rian Ardianto untuk setidaknya mencapai semifinal. Selain Marcus/Kevin, sektor ganda putra dipastikan diperkuat Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan dan Fajar/Rian. Ketiganya kini menempati delapan besar dunia.

Dari ketiganya, Herry banyak menyoroti perfoma Fajar/Rian yang belum konsisten. Oleh karena itu, Fajar/Rian diharapkan minimal mengulang hasil tahun lalu. Pada Indonesia Terbuka 2018, Fajar/Rian tersingkir di semifinal setelah menjalani duel dengan rekan sepelatnas, Marcus/Kevin. Mereka kalah dengan skor 18-21 dan 10-21.

"Tetap lah (ada target). Tahun lalu mereka tembus semifinal ya minimal tahun ini empat besar juga. Semua harus punya target karena itu bisa memacu. Terlepas target itu berhasil atau tidak itu nanti (beda) persoalan. Tapi mereka harus punya target agar punya tujuan yang jelas," ujar Herry yang juga berharap ganda putra bisa menciptakan all Indonesia final.

Tunggal Putri

Sementara itu, untuk tunggal putri PBSI tidak membebani target tinggi di Indonesia Terbuka 2019 nanti. Gregoria Mariska Tunjung dan kawan-kawan hanya dibebani target menembus babak perempat final.

Pada ajang BWF World Tour Super 1000 tersebut, PBSI bakal menurunkan enam wakil yaitu Gregoria Mariska Tunjung, Fitriani, Ruselli Hartawan, Choirunnisa, Aurum Oktavia Winata, dan Bening Sri Rahayu.

Dari keenam nama tersebut, Gregoria memiliki peringkat terbaik yakni 13 dunia, Fitriani di posisi 30 dunia, dan Ruselli 38 dunia.

Melihat perjalanan prestasi ketiganya dalam enam bulan terakhir, PBSI tak memberi target muluk-muluk berupa gelar juara. Apalagi, pengalaman mereka di Australia Terbuka yang langsung kandas di babak pertama menjadi peringatan keras bagi Gregoria dkk untuk berbenah sebelum turun di Indonesia Terbuka 2019.

"Setiap sektor tentu punya tugas masing-masing. Termasuk tunggal putri yang menjadi satu tantangan dan pekerjaan rumah agar segera diselesaikan. Bukan tidak ada kemajuan, ada progres, tahun ini tunggal putri bahkan sudah sumbang satu gelar (Thailand Masters)," ujar Susy.

Susy berharap tunggal putri Indonesia mampu membuat kejutan. Ant/S-2


Redaktur : Sriyono
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top