Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Hari Besar Keagamaan - Pembangunan Butuh Pengorbanan Seluruh Warga

Maknai Idul Adha untuk Berbagi

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Masyarakat Indonesia diajak menyisihkan sedikit hartanya untuk membatu korban gempa di Lombok. Ini sekaligus guna memaknai Idul Adha untuk berbagi.

BOGOR - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memaknai perayaan Idul Adha 1439 Hijriah sebagai momen untuk berbagi dan membantu, terutama untuk masyarakat yang menjadi koban bencana gempa bumi Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Masyarakat Indonesia diajak menyisihkan sedikit hartanya untuk membantu para korban bencana gempa di Lombok.

"Seluruh masyarakat, mari berbagi. Berbagi kepada sesama, terutama untuk masyarakat yang menghadapi musibah di NTB," kata Presiden Jokowi, usai melaksanakan salat Idul Adha, di Lapangan Tegar Beriman Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (22/8).

Usai menjalankan salat Idul Adha, Presiden Jokowi menyerahkan hewan korban berupa sapi jenis brahman berbobot 1,3 ton kepada pengurus Masjid Baitul Faizin Cibinong.

Ketika ditanya alasan melakukan salat Idul Adha di Cibinong, Kepala Negara mengatakan bahwa dirinya tinggal di Bogor sehingga sewajarnya menunaikan salat di Lapangan Tegar Beriman ini. Presiden Jokowi tiba di Lapangan Tegar Beriman sekitar pukul 06.04 WIB didampingi Koordinator Staf Khusus Presiden, Teten Masduki.

Kedatangan Presiden Jokowi disambut Pejabat Gubernur Jawa Barat, Muhammad Iriawan, dan Bupati Bogor, Nurhayanti, yang kemudian mengantarnya hingga saf terdepan. Salat Idul Adha di Lapangan Tegar Beriman ini diimami oleh KH Zainal Abidin dan khotbah oleh khatib KH Muhammad Suhendra.

Sementara itu, Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, menilai momentum Idul Adha memberikan pembelajaran berharga kepada masyarakat mengenai makna berkorban, termasuk bagi bangsa dan negara. "Idul Adha merupakan bentuk pengorbanan Nabi Ibrahim dan putranya Nabi Ismail untuk berserah diri kepada Allah SWT, bisa menjadi pelajaran berharga bersama bagi masyarakat," katanya.

Perlu Dukungan

Menurut Hendrar, pembangunan memerlukan dukungan dan pengorbanan dari seluruh masyarakat, termasuk warga Kota Semarang yang tidak mungkin bisa berjalan lancar jika hanya mengandalkan upaya dari pemerintah.

Hendi, sapaan akrab Hendrar Prihadi, mencontohkan proyek pembangunan jalan tentu memerlukan penyediaan lahan sehingga ada masyarakat yang terdampak lahannya dan revitalisasi pasar yang berdampak terhadap pedagang. "Untuk pelebaran jalan, mereka mengikhlaskan. Ya, ada satu dua yang mempermasalahkan, tetapi alhamdulillah dengan komunikasi bisa berjala dan lancar," katanya.

Demikian juga proyek revitalisasi Pasar Johar, kata Hendi, para pedagang juga bersedia pindah ke tempat relokasi sehingga memperlancar pengerjaan proyek meski prosesnya tidak selalu berjalan secara mulus. Jika ada beberapa warga Kota Semarang yang awalnya tidak mengikhlaskan terkena dampak pembangunan Kota Semarang, namun dengan komunikasi yang baik semua masalah bisa terselesaikan.

"Sempat ada dialog-dialog khusus, tetapi semua bisa diselesaikan. Artinya, ini butuh pengorbanan kita semua. Nggak mungkin pemerintah saja bisa membangun Semarang sampai secepat ini," ungkapnya.

Dalam menjalankan pemerintahan bersama Wakil Wali Kota, Hevearita Gunaryanti Rahayu, Hendi juga merasa sangat terbantu dengan peran para sesepuh, ulama, tokoh masyarakat, dan jajaran forkompimda. Pada Idul Adha 1439 Hijriyah ini, wali kota menyerahkan empat ekor hewan kurban, yakni seekor sapi seberat 1,1 ton dan tiga ekor kerbau yang diserahkan kepada Masjid Agung Kauman Semarang.

Baca Juga :
Peluncuran Logo

Sementara itu, Ketua Takmir Masjid Agung Kauman Semarang, KH Hanif Ismail, menyebutkan panitia kurban Masjid Agung Kauman Semarang mendapatkan amanah kurban sebanyak 17 sapi, satu kerbau, dan 53 kambing. "Seekor sapi terbesar dan seekor kerbau disumbangkan Wali Kota Semarang untuk disembelih di sini. Sementara dua ekor kerbau dibagikan ke dua masjid lain, yakni Masjid Gabahan dan masjid di Bangetayu," katanya.

fdl/SM/Ant/N-3


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Muhamad Umar Fadloli, Antara

Komentar

Komentar
()

Top