Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Makna Tema Hari Bumi 2022: "Invest In Our Planet"

Foto : Pexels | Akil Mazumder

Earth Day

A   A   A   Pengaturan Font

Hari bumi atau Earth Day diperingati pada tanggal 22 April setiap tahunnya di seluruh dunia. Peringatan hari bumi pertama kali diinisiasi oleh Senator Amerika, Gaylord Nelson pada tahun 1970 silam.

Awalnya beliau menyerukan ajakan kepada seluruh mahasiswa di universitas-universitas di Amerika untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan. Hari bumi pertama kali dilakukan dengan aksi demonstrasi dari para mahasiswa tentang dampak dari pengadaan industri bagi kesehatan kehidupan di bumi.

Hingga kini setiap tahun, Hari Bumi selalu diperingati dengan mengusung tema yang berbeda. Tahun 2022 ini, tema yang diusung adalah "Invest In Our Planet" atau diartikan dengan berinvestasi di planet kita. Tema ini diangkat untuk mendorong kesadaran masyarakat akan krisis iklim yang menimpa bumi, sehingga perlu adanya aksi nyata untuk melindungi bumi.

United Nations Intergovernmental Panel on Climate Change telah menyatakan keadaan perubahan iklim di bumi. Pihaknya menyebutkan tentang bahaya kenaikan suhu di bumi yang berpengaruh terhadap pemanasan global hingga 1,5 derajat Celcius. Angka ini bisa tak terkendali apabila tidak ada pengurangan emisi yang signifikan pada semua sektor kehidupan.

Melalui pernyataan inilah Earth Day mengajak seluruh masyarakat untuk melakukan aksi nyata yang dapat melindungi kehidupan di bumi. Dengan tema Invest In Our Planet kita perlu melakukan pengamanan agar bumi yang menjadi tempat tinggal bagi miliaran makhluk hidup bisa tetap layak hingga generasi-generasi selanjutnya.

Beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk berinvestasi di planet bumi adalah dengan melakukan penghijauan. Hal ini akan jadi investasi sumber oksigen dan membantu dalam pengurangan karbon dioksida.

Selain itu, Earth Day juga menargetkan nol gas emisi rumah kaca pada pertengahan abad supaya suhu global bisa tetap terjaga di bawah 1,5 derajat Celcius. Apabila suhu global terus memanas, hal ini bisa berdampak terhadap menipisnya lapisan ozon, lebih lanjut berbagai jenis sinar matahari bisa menembus bumi tanpa filter yang sempurna. Jika hal ini terjadi, dampak buruk berupa berbagai penyakit kulit bisa terjadi.






Editor : Fiter Bagus
Penulis : Vania Taufik Rahmani

Komentar

Komentar
()

Top