Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Politik Negeri Jiran

Mahathir Diharapkan Kembali Pimpin Malaysia

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

KUALA LUMPUR - Menyusul redupnya popularitas Najib Razak sebagai Perdana Menteri Malaysia, banyak pihak kembali menaruh harapan mantan Perdana Menteri Mahathir Mohamad. Dalam beberapa hasil jajak pendapat, Mahathir diharapkan bisa mendulang kemenangan dalam pemilu, yang semula bakal diselenggarakan pada pertengahan 2018 mendatang, namun kini dipercepat penyelenggaraannya menjadi 2017.

Mahathir bersama mantan wakil perdana menteri pada era Najib, Muhyiddin Yassin, telah membentuk sebuah partai baru, yakni Partai Bersatu. Partai ini merupakan oposisi dan sekarang telah membuka cabang di 222 konstituen untuk memperbutkan 165 kursi parlemen. Muhyiddin mengatakan kepada Reuters bahwa pencapaian ini merupakan suatu prestasi baginya karena hanya segelintir partai-partai oposisi yang bisa mencapainya.

Dalam panggung politik Malaysia, Mahathir, yang genap berusia 92 tahun pekan depan, bukan sosok asing. Dia menjabat sebagai PM Malaysia selama 22 tahun atau terhitung sejak 1981 sampai 2003. Dia berhasil menjaga koalisi partai sejak Malaysia mendapat kemerdekaannya dari Inggris.

Di bawah kepemimpinannya, Mahathir berhasil memodernisasi dengan cara mengubah fokus pemerintah Malaysia dari perkebunan dan pertambangan ke diversifikasi teknologi pertanian tingkat tinggi dengan memanfaatkan investasi asing. Dibawah pemerintahannya pula, dia membangun gedung tertinggi di dunia pada masanya, Petronas Twin Towers. Kabar kemungkinan akan kembalinya Mahathir ke panggung politik Malaysia pun disabut positif oleh para penggemarnya.

"Saya masih muda ketika Mahathir menjadi perdana menteri. Saya pun berpikir ketika itu, tidak ada yang tidak mungkin, bahkan mobil pun bisa terbang," kata Nazariah Harun, mantan pendukung partai pemerintah untuk Negara Bagian Johor.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat

Komentar

Komentar
()

Top