Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Politik Malaysia

Mahathir Batalkan Proyek Kereta Cepat Kuala Lumpur-Singapura

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

KUALA LUMPUR - Perdana Menteri Malaysia (PM), Mahathir Mohamad, berjanji akan membatalkan rencana ambisius membangun jaringan kereta api cepat Singapura-Kuala Lumpur.

Rencana ini diambil Mahathir untuk mengatasi masalah finansial yang kini mencengkeram Malaysia. Apalagi utang negara membengkak di bawah pemerintahan mantan PM Najib Razak.

"Kami harus menunda beberapa proyek yang tak terlalu diperlukan, contohnya kereta api cepat, yang akan menghabiskan biaya 110 miliar ringgit atau 386 triliun rupiah dan tidak menghasilkan uang satu sen pun bagi kami," ujar Mahathir, Senin (28/5)

Mahathir mengatakan, Malaysia dan Singapura memang telah memiliki perjanjian untuk membangun jalur kereta ini.

"Kami harus berbicara dengan Singapura soal rencana pembatalan proyek ini," ujar Mahathir. Pernyataan Mahathir ini nampaknya akan mengagetkan Singapura yang dengan cemas mengamati dampak kembalinya Mahathir terhadap hubungan kedua negara.

Di masa Mahathir menjabat perdana menteri lebih dua dekade lalu, hubungan Malaysia dan Singapura tak pernah terlalu mesra. Singapura dan Malaysia menandatangani proyek pembangunan kereta cepat ini pada 2016.

Setelah itu, sejumlah perusahaan memasukkan proposal untuk terlibat dalam pembangunan jalur kereta api sepanjang 350 kilometer yang awalnya dijadwalkan rampung pada 2026.

Perusahaan-perusahaan Tiongkok kemungkinan besar akan mendapatkan proyek ini karena hubungan Malaysia-Tiongkok amat hangat di masa Najib.

Kereta api ini nantinya diharapkan bisa memangkas durasi perjalanan darat antara kedua negara menjadi hanya 90 menit. Jika melalui jalan biasa, perjalanan Singapura menuju Kuala Lumpur bisa ditempuh dalam waktu lima jam. gma/Afp /P-4

Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top