Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Mahasiswa UMM Buat Biskuit Bayi dari Biji Nangka dan Kacang Tunggak

Foto : ANTARA/HO-UMM

Lima mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang membuat inovasi biskuit bayi dari biji nangka dan kacang tunggak untuk menekan angka stunting.

A   A   A   Pengaturan Font

"Karena fokus kami ke bayi, produk yang kami buat berupa biskuit sebagai makanan pendamping asi. Biskuit ini juga bisa diolah menjadi bubur. Selain itu, biskuit ini bisa menjadi makanan sekaligus sebagai mainan untuk merangsang motorik pada bayi atau anak-anak. Alhamdulillah, PKM-RE yang sedang kami buat mendapat pendanaan dari Kemendikbudristek," kata Fakhri.

Lebih lanjut, mahasiswa asal Surabaya itu menjelaskan tepung biji nangka dan kacang tunggak yang sudah diolah menjadi biskuit, kemudian diuji kadar proksimat untuk mengidentifikasi kandungan nutrisi, seperti protein, karbohidrat, lemak, dan seratnya. Selain itu, juga dilakukan pengujian organoleptik, dan terakhir diujikan pada bayi dan ibu yang sedang hamil.

"Semoga produk yang kami buat dari PKM-RE ini bisa membantu menurunkan prevalensi stunting di Indonesia, sehingga dapat menciptakan dan melahirkan generasi bangsa yang sehat dari bayi dan ibu yang sehat," katanya.

Berdasarkan hasil survei status gizi Indonesia (SSGI) yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan RI, prevalensi stunting di Indonesia terus menurun di angka 21,6 persen di tahun 2022. Penurunan angka stunting di Indonesia adalah kabar baik, tapi belum berarti sudah bisa membuat tenang. Karena, bila merujuk pada standar WHO terkait prevalensi stunting harus di angka kurang dari 20 persen.

Pengembangan produk biskuit bayi ini juga melibatkan anggota tim lainnya, yakni Herlina Diah Ayu Rosita, Zurotun Nasifah, Audina Aura Sarie dan Wahyu Amalia.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : -
Penulis : Antara, Gembong

Komentar

Komentar
()

Top