Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Kunjungi SHW Center di Jakarta, Dukung Pemberdayaan UMKM dalam Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka

Foto : Istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Sejumlah mahasiswa Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Studi Magister Pengembangan Masyarakat Islam (PMI) dari Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta melakukan kunjungan ke Yayasan Syariah Hardjuno Wiwoho (SHW) Center di Jakarta pada Rabu (20/12).

Empat mahasiswa, yakni Mushonnif, Amirul Wahid Ridlo Wicaksono Zain, Elfira Zidna Almaghfiro, dan Vina Fellinda Alfiatun Maghfiroh, dipimpin oleh Kaprodi S2 PMI Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Dr. Moh Nur Ichwan, MA, beserta Ahmad Izudin, M.Si., selaku Sekretaris Prodi.

Kunjungan ini merupakan bagian dari orientasi program lembaga yang diinisiasi oleh UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Mereka diterima oleh pendiri Yayasan SHW Center, Shri Hardjuno Wiwoho, S.H., M.M., M.I.Kom., serta sejumlah pengurus teras Yayasan SHW Center.

Dalam pertemuan tersebut, Hardjuno menjelaskan bahwa SHW Center adalah yayasan non-pemerintahan yang bersifat sukarela dan filantropis. Salah satu fokusnya adalah memberikan pendampingan kepada usaha kecil di tingkat UMKM, dengan infrastruktur dan dukungan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas UMKM.

Hardjuno menyoroti kesulitan yang dihadapi UMKM, terutama dalam mendapatkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) karena dianggap tidak layak dan tidak memenuhi syarat perbankan.

"Padahal UMKM merupakan tulang punggung ekonomi Indonesia, sehingga SHW Center hadir untuk memberikan kontribusi bagi pembangunan ekonomi nasional," kata Hardjuono dalam rilis yang diterima redaksi, Kamis (21/12).

Peserta kunjungan menyambut baik paparan Hardjuno dan menyatakan rasa syukur atas kesesuaian nilai-nilai yang diterapkan oleh SHW Center dalam pengembangan masyarakat, terutama UMKM, dengan prinsip-prinsip religius dan spiritual.

Selanjutnya, Hardjuno mengingatkan Kementerian Koperasi dan UMKM serta Kementerian Perdagangan untuk tidak gagal mengantisipasi dampak kondisi global terhadap UMKM Indonesia. Faktor-faktor seperti kondisi geopolitik dunia, konflik Palestina dan Israel, dan pemilu serentak 2024 dapat berdampak negatif, terutama pada UMKM yang mengimpor bahan baku.

Hardjuno meminta pemerintah untuk segera mengambil langkah-langkah antisipatif, termasuk subsidi bahan baku impor, pelatihan efisiensi produksi, dan dukungan pengembangan produk inovatif. Dia juga menekankan pentingnya UMKM untuk menggunakan bahan baku lokal, meningkatkan efisiensi produksi, dan mengembangkan produk inovatif sebagai upaya mengurangi dampak kondisi global.

Lebih lanjut, Hardjuno menegaskan bahwa aktivitas di SHW Center sejalan dengan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang diusung oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, terutama dalam aspek Wirausaha Merdeka. Program ini memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk memperoleh pembelajaran di bidang kewirausahaan selama satu semester di perguruan tinggi pelaksana terpilih.


Redaktur : Eko S
Penulis : Eko S

Komentar

Komentar
()

Top