Mahasiswa UB Buat Inovasi Kaca Gedung Swabersih

SURABAYA - Mahalnya biaya dan tingginya angka kecelakaan kerja untuk perawatan material kaca, terutama pada gedung pencakar langit, mendorong tim mahasiswa dari Fakuktas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam atau Matematika dan Ilmu Alam, Universitas Brawijaya, (FMIPA UB) membuat inovasi pelapis kaca pendingin dan swabersih. Selain tetap bersih, dengan inovasi tersebut, kaca akan tetap berada dalam keadaan dingin meskipun terpapar sinar matahari, sehingga dapat mengurangi penggunaan pendingin ruangan.

"Dengan perlakukan plasma nitrogen pada lapisan TiO2, kaca bersifat dingin dan tetap bersih," kata perwakilan tim, Dhafi Alvian, lewat keterangan tertulis, Senin (1/7).

Dhafi menjelaskan, cara kerja purwarupa yang telah mendapatkan pendanaan Program Kreativitas Mahasiswa bidang Penelitian (PKM PE) 2019 dari Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi tersebut, dengan memanfaatkan sifat fotokatalis dan sifat superhidrofilik pada lapisan.

"Sifat superhidrofilik berperan sebagai penurun suhu pada gedung, dan sifat fotokatalis memberikan efek degradasi partikel, bakteri, dan virus sehingga kaca tetap bersih. Untuk deteksi penurunan suhu dengan prototipe gedung yang kami buat, menggunakan adruino nano dengan thermistor sebagai pengukur suhu," pungkasnya. SB/E-3