Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2024 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Senin, 09 Sep 2024, 20:26 WIB

Mahasiswa ITB Didorong Lakukan Penelitian Pengolahan Air

Coway kembali bekerjasama dengan Institut Teknologi Bandung (ITB) dalam penelitian pengelolaan air dengan nama Coway Water Quality Laboratory (WQL) yang telah terjalin sejak tahun 2022. Penandatangan kerja sama ini dilakukan pada hari Jumat, 23 Agustus 2024i di Research and Community Services (CRSCS) ITB Ganesha, Bandung.

Foto: istimewa

JAKARTA - Perusahaan pemurni air dan udara nomor satu Korea Selatan, Coway kembali menggandeng Institut Teknologi Bandung (ITB) dalam kolaborasi pengelolaan Coway Water Quality Laboratory (WQL) yang telah terjalin sejak tahun 2022. Keberlanjutan kerja sama ini ditandai secara simbolis dengan penandatanganan Coway Future Water Innovator Scholarship, yang dilakukan pada hari Jumat, 23 Agustus 2024i di Research and Community Services (CRSCS) ITB Ganesha, Bandung.

Penandatangan kerjasama dilakukan oleh Tony Cho, Presiden Direktur Coway Indonesia bersama Ir. R. Sugeng Joko Sarwono, M.T., Ph.D. selaku Direktur Direktorat Kawasan Sains dan Teknologi (DKST) ITB. Pada kesempatan itu Sugeng mengatakan kerja sama industri menjadi sesuatu yang mutlak harus dilakukan.

"Keberadaan Coway sebagai partner menjadi hal yang strategis dalam melaksanakan kegiatan pendidikan dan penelitian. Mewakili Rektor, Prof. Reini Wirahadikusumah, Ph.D., tentu saja saya mengucapkan terima kasih banyak. Kemudian terkait beasiswa, mudah-mudahan setelah lulus mahasiswa-mahasiswa ini dapat menjadi duta bagi ITB dan dapat mengembangkan teknologi bermanfaat bagi masyarakat," ungkapnya.

Sebelumnya, pada tanggal 22 Agustus 2024, Coway turut berpartisipasi dalam ITB CEO Summit 2024, acara yang ditujukan bagi para pemimpin industri, peneliti, dan startup untuk bertukar pikiran, menjalin kemitraan, serta memamerkan hasil riset dan inovasi terkini. Pada diskusi panel kluster teknologi dan penyediaan air, Rahadian Isnoor, Chief of Service Division Coway Indonesia, memaparkan materi mengenai teknologi pemurnian air rumah tangga yang merupakan spesialisasi Coway.

ITB melalui DKST yang sebelumnya bernama Lembaga Pengembangan Inovasi dan Kewirausahaan (LPIK), memiliki andil besar dalam tonggak sejarah ekspansi Coway di Indonesia. ITB sebagai institusi pendidikan terkemuka dan berpengalaman dalam penelitian air di Indonesia, melibatkan para ahlinya untuk mengembangkan proyek kolaborasi WQL.

Berbekal pengalaman lebih dari tiga puluh tahun di bidang pemurnian air, melalui kolaborasi ini, Coway semakin memperkokoh posisinya sebagai penyedia solusi bagi permasalahan air minum bersih di Indonesia lewat fasilitas analisis air dan water map. Diharapkan WQL tidak hanya berfungsi sebatas sarana edukasi bagi pelanggan Coway terkait kualitas air, namun menjadi pilar masa depan untuk lingkungan yang bersih dan sehat.

Coway Future Water Innovator Scholarship menjadi sorotan utama. Setelah menjadikan pemberian beasiswa untuk ITB sebagai program tahunan, kali ini beasiswa secara khusus ditujukan untuk mahasiswa Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan yang mendalami penelitian terkait pengolahan air.

Ada pun beasiswa ini telah diberikan kepada sepuluh mahasiswa berprestasi, di antaranya, Alifia Indrasari Boemara, Putri Rachel Anaya Pasaribu, Faiz Syawel Avenzuhr, Najla Mutiari Zalfa, Shafira Rafayola, Nidha Resti, Chresya Nauli, Adelia Pramesti, Ashifa Pramita Nurfitriani, dan Purify Rinukti Sabila Aji.

Sekretaris Bidang Teknologi Transfer DKST ITB Rofiq Iqbal, S. T, M. Eng, Ph. D, mengungkapkan, sebagai peneliti yang terjun di banyak penelitian air bersih, ia sedang bekerja sama dengan program studi teknik kimia di bidang membran, yang juga merupakan basis dari bisnis Coway. Mahasiswa yang ia libatkan dalam beasiswa ini adalah mereka yang penelitiannya berkaitan dengan teknologi membran yang dapat menyaring kotoran seperti partikel halus dan virus dari komponen air.

"Kemudian karena penelitian itu membutuhkan biaya, kami berharap pembiayaan dari Coway para mahasiswa terpilih dapat terbantu dan riset mereka," ungkapnya.

Selain dalam bentuk beasiswa, Coway juga memberi donasi berupa water purifier dan air purifier yang ditempatkan di Masjid Al-Jabbar dan Gedung Kuliah Umum, yang masih berada di area kampus ITB Jatinangor. Kegiatan ini sejalan dengan program CSR Coway yang menargetkan tempat ibadah serta area publik lainnya.

Pemberian donasi diwakili oleh Dr. Dian Rosleine S.Si., M.Si., yang merasa keberadaan produk Coway sejalan dengan nilai keberlanjutan (sustainability) dan konsep bangunan hijau (green building) yang diterapkan di kampus ITB Jatinangor.

Menurut Presiden Direktur Coway Indonesia, Tony Cho, rangkaian program CSR untuk ITB merupakan manifestasi Coway untuk menciptakan lingkungan yang lebih baik. Dengan kerja sama tersebut diharapkan masyarakat luas dapat menikmati air dan udara bersih yang merupakan hak dasar setiap orang.

"Perjalanan Coway di Indonesia selalu beriringan dengan hal-hal baru. Dalam perjalanan tersebut, saya merasa sangat senang karena kami bisa melaluinya dengan ITB lewat kerja sama yang berkelanjutan. Sebagai pemimpin industri, kami percaya bahwa penting untuk mendukung para mahasiswa ITB yang luar biasa untuk tumbuh menjadi inovator lingkungan di masa depan," ucapnya.

Redaktur: Aloysius Widiyatmaka

Penulis: Haryo Brono

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.