Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Mahasiswa Belanda Ciptakan Mobil Listrik Hasil Daur Ulang Sampah

Foto : DW/ANP/dpa/picture-alliance/Laurens van Putten

LUCA, mobil listrik hasil daur ulang sampah karya para mahasiswa di Universitas Teknik Eindhoven, Belanda

A   A   A   Pengaturan Font

EINDHOVEN - Sebanyak 22 mahasiswa dari Belanda telah berhasil membuat sebuah mobil listrik hasil daur ulang sampah hanya dalam 18 bulan. Mereka adalah para mahasiswa di Universitas Teknik Eindhoven, Belanda, yang mengembangkan mobil yang sepenuhnya dibuat dari sampah.

"Kami menggunakan berbagai jenis sampah. Sampah yang sudah didaurulang, dan juga sampah yang belum dipilah," kata Lisa van Etten, manajer proyek pembuatan mobil listrik yang diberi nama LUCA kepada kantor berita Deutsche Welle pada Senin (14/6) lalu. "Sasis dibuat dari bahan rami dan botol plastik PET yang di daur ulang. Kami juga menggunakan bahan lain yang keren. Kami gunakan juga untuk bagian interior mobil dari sampah rumah tangga yang tidak dipilah. Ini benar-benar hebat!" ungkap dia.

Pesan yang hendak disampaikan dari proyek para mahasiswa ini amat sederhana dan merujuk ke masa depan yaitu tidak ada sampah yang tidak bisa digunakan kembali. Sampah adalah bahan baku, dan itu juga bahan baku yang bisa didaur ulang untuk membuat produk baru.

"Kami hanya 22 mahasiswa. Tidak semua bisa selalu aktif, dan mereka mulai dari nol. Harus membuat sendiri segalanya. Sementara tidak ada di antara mereka yang pernah membuat mobil," jelas Lisa van Etten.

Tapi itu juga bisa jadi aspek menguntungkan, agar bisa mempertajam pandangan pada hal-hal yang penting. Hanya dalam 18 bulan ternyata mereka sudah berhasil menciptakan sebuah mukjizat kecil yaitu menjadikan sampah menjadi mobil.

"Tidak sekedar mendaur ulang, melainkan produknya juga berguna. Ini juga peluang belajar yang sangat baik bagi para mahasiswa," tegaskan Lisa van Etten.

Salah seorang anggota tim LUCA, Matthijs van Wijk membuka kap mesin mobil. Tampak di dalamnya enam baterai. "Ini enam modul terpisah, yang dengan mudah bisa ditukar dengan yang penuh, jika yang ini sudah kosong," ucap dia.

Matthijs van Wijk menjelaskan lebih lanjut bahwa kursi untuk mobil ini dibuat spesial dan lapisannya dibuat dari serat kelapa, bulu kuda dan botol plastik PET yang sudah didaur ulang. "Di mobil itu segalanya terasa nyaman," ungkap dia.

Mobil ini dirancang untuk dua penumpang, dan digerakkan dua motor listrik yang ditempatkan pada dua roda belakangnya.

Namun walaupun LUCA penampilannya keren seperti mobil balap, perasaan seperti menyetir mobil balap tidak bisa dirasakan dari mobil ini, karena kecepatan maksimalnya hanya 90 kilometer per jam. Selain itu jarak tempuh maksimal yang bisa dicapai sekitar 220 kilometer saja.

"Kami sangat berharap, bahwa perusahaan mobil dan perusahaan lainnya mulai menggunakan bahan dari sampah. Karena kami benar-benar ingin menunjukkan, seberapa jauh itu bisa direalisasikan," ungkap Matthijs van Wijk.

Tapi itu semua tentu masih butuh waktu. Tapi sekarangpun semakin banyak perusahaan menggunakan bahan hasil daur ulang atau berbasis organik, setidaknya untuk interiornya. "Dan kami ingin menunjukkan, dari sampah orang juga bisa membuat sasis. Mudah-mudahan dalam beberapa tahun sudah benar-benar digunakan," tambah Matthijs van Wijk.

Universitas Teknik Eindhoven terkenal dengan mahasiswanya yang kreatif, dan jiwa penemu dari para profesornya. Saat ini universitas itu juga sedang bereksperimen dalam proyek lain yaitu menciptakan mobil dengan tenaga listrik dari energi surya.

Dalam ajang World Solar Challenge di Australia, ide dari Belanda itu bertarung melawan pesaing lain dari berbagai negara. Sedangkan Tim LUCA mendapat piala emas untuk kategori mobil keluarga bertenaga surya. DW/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Ilham Sudrajat

Komentar

Komentar
()

Top