Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Luhut Optimis Indonesia Jadi Raksasa Industri Mobil Listrik Dunia

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Diketahui, pabrik tersebut memiliki kapasitas produksi tahap 1 sebanyak 1-GWh yang dapat memproduksi sekitar 150.000 buah baterai yang berasal dari NCMA (nikel, kobalt, mangan, dan alumunium) Baterai tersebut merupakan 90 persen dari nikel.

Menko Luhut menyampaikan bahwa Indonesia berpotensi menjadi global supply chain hub untuk Electric Vehicle (EV) lantaran memiliki potensi mineral yang besar. Mineral kunci untuk pengembang EV di Indonesia yakni Nikel, bauksit, dan tembaga.

Luhut menjelaskan guna mendorong pengembangan kendaraan listrik berbasis baterai di Indonesia semua pihak perlu fokus untuk mengembangkan ekosistem kendaraan listrik yang kuat. Ekosistem tersebut terdiri atas kendaraan listrik dan komponen pendukungnya, industri baterai listrik, industri recycling (daur ulang) baterai listrik, jaringan charging station (stasiun pengisian) dan swap battery (penukaran baterai).

"Perlu investasi yang komprehensif untuk ekosistem EV di Indonesia. Ekosistem EV sangat kompleks dan besar, terdiri dari ekosistem-ekosistem, seperti bahan baku, manufaktur, penyediaan infrastruktur charging, dan sebagainya," jelas Menko Luhut.

Pabrik sel baterai kendaraan listrik di Indonesia berkapasitas 10 GWh dengan total nilai investasi sebesar US$ 1,1 miliar. Angka itu setara dengan Rp 15,9 triliun (kurs Rp 14.500). Pembangunan pabrik ini hanya bagian dari total proyek konsorsium senilai USD 9,8 miliar.
Halaman Selanjutnya....


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Sindi B Natalia Panjaitan

Komentar

Komentar
()

Top