Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis
Transportasi Publik I Seluruh Moda Transportasi Nantinya Akan Terintegrasi

LRT Jabodebek Ditargetkan Beroperasi di 2022

Foto : ANTARA/ Reno Esnir

Suasana proyek pembangunan LRT di Jakarta, beberapa hari lalu. PT Adhi Karya (Persero) Tbk telah menerima pembayaran proyek LRT Jabodebek senilai 520,5 miliar rupiah untuk proses pekerjaan Juli–September 2020, dan secara total, perseroan telah menerima 13,8 triliun rupiah untuk pembayaran proyek LRT.

A   A   A   Pengaturan Font

Salah satu proyek strategis nasional, Light Rail Transit ­Jabodebek ditargetkan mulai beroperasi pertengahan 2022.

JAKARTA - PT Kereta Api Indonesia (Persero) menargetkan Light Rail Transit (LRT) Jabodebek dapat beroperasi pada pertengahan tahun 2022 untuk melayani kebutuhan transportasi masyarakat di wilayah Ibu Kota dan sekitarnya.
"Sebagai salah satu Proyek Strategis Nasional, tentu kehadiran LRT Jabodebek sangat dinantikan untuk mendukung kegiatan bertansportasi masyarakat yang aman, nyaman dan bebas macet," kata VP Public Relations KAI Joni Martinus dalam keterangannya yang dipantau di Jakarta, Rabu (15/9).
Joni menjelaskan, KAI bersama para pemangku kepentingan tengah mempersiapkan segala sesuatu terkait pengoperasian LRT tersebut, baik sarana, prasarana, fasilitas pelayanan penumpang maupun perizinan yang diperlukan.
Kata dia, berdasarkan Perpres nomor 49 Tahun 2017, KAI ditugaskan untuk menyelenggarakan sarana dan prasarana LRT Jabodebek antara lain meliputi pengadaan sarana, pengoperasian sarana dan prasarana, perawatan sarana dan prasarana, pengusahaan sarana dan prasarana termasuk pendanaan prasarana Kereta Api Ringan terintegrasi, serta penyelenggaraan system tiket otomatis (Automatic Fare Collection)
Ia mengatakan, rencananya terdapat 18 stasiun LRT Jabodebek yang akan melayani masyarakat yaitu Stasiun Dukuh Atas, Setiabudi, Rasuna Said, Kuningan, Pancoran, Cikoko, Ciliwung, Cawang, TMII, Kampung Rambutan, Ciracas, Harjamukti, Halim, Jatibening Baru, Cikunir I, Cikunir II, Bekasi Barat, dan Jatimulya.
Stasiun LRT Jabodebek berada di lokasi-lokasi strategis mulai dari kawasan perumahan hingga kawasan bisnis. "Tujuannya untuk memudahkan para penglaju untuk bertransportasi dari dan menuju Ibu Kota atau wilayah lainnya," ujarnya.
Kemudian, Stasiun LRT terdiri dari 2 tipe yaitu tipe Interchange Station yakni Stasiun Cawang dan tipe Typical Station untuk 17 stasiun lainnya. Perbedaan dari tipe stasiun ini adalah jumlah jalur, luas stasiun dan fasilitas tambahan yang ada di dalamnya.
Interchange Station terdiri dari 3 lantai dimana lantai 1 yaitu area boarding dan komersial, lantai 2 area peron, dan lantai 3 adalah area komersial. Sedangkan untuk tipe Typical Station terdiri dari 2 lantai, dimana lantai 1 adalah area boarding dan lantai 2 merupakan area peron.
"Stasiun Cawang merupakan Interchange Station dikarenakan merupakan stasiun persimpangan atau stasiun transit. Dimana pelanggan dari stasiun Harjamukti yang ingin menuju ke arah Stasiun Jatimulya dapat berhenti dulu di Stasiun Cawang dan berganti kereta tujuan Stasiun Jatimulya, maupun sebaliknya," kata Joni.

Tunjang Kenyamanan
Untuk menunjang kenyamanan para pelanggan saat berada di stasiun, stasiun LRT Jabodebek dilengkapi dengan fasilitas akses berupa eskalator, tangga, dan lift, toilet, ruang menyusui, musala, ruang kesehatan, Passenger Information Display System (PIDS), passenger announcement, dan CCTV.
Dengan hadirnya fasilitas tersebut diharapkan dapat mempermudah pelanggan disabilitas dalam melakukan mobilitas menggunakan LRT Jabodebek. Adapun dari sisi akses stasiun, LRT Jabodebek memiliki keunggulan karena akan terintegrasi dengan berbagai moda transportasi umum. Misalnya Stasiun Dukuh Atas, lokasinya berada di dekat Stasiun KRL Sudirman, Stasiun MRT Dukuh Atas BNI, Stasiun KA Bandara BNI City, halte Transjakarta, serta berbagai moda transportasi lainnya.
Selain itu guna memberikan kemudahan dalam menggunakan LRT nantinya masyarakat dapat memanfaatkan Kartu Uang Elektronik (KUE) Transportasi yang sudah ada misalnya KMT, Kartu Uang Elektronik ataupun dompet digital/e-wallet.
Hingga bulan September ini, progress pembangunan prasarana LRT Jabodebek mencapai 94,36 persen.


Redaktur : Sriyono
Penulis : Mohammad Zaki Alatas

Komentar

Komentar
()

Top