Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Lonjakan Dolar AS Mendorong 'Pengetatan Semu' di Asia Tenggara

Foto : Istimewa

BI memilih menjual obligasi dibandingkan kenaikan suku bunga karena prediksi kenaikan suku bunga Federal Reserve yang lebih tinggi akan terus berlanjut untuk jangka waktu yang lebih lama.

A   A   A   Pengaturan Font

SINGAPURA - Bank-bank sentral di Asia Tenggara memilih instrumen selain kenaikan suku bunga untuk mempertahankan mata uang mereka terhadap lonjakan dolar AS, karena prediksi kenaikan suku bunga Federal Reserve yang lebih tinggi akan terus berlanjut untuk jangka waktu yang lebih lama.

Dilansir oleh Bloomberg, Bank Indonesia (BI) menjaga ketat likuiditas dengan menjual surat utang, sementara suku bunga antar bank Malaysia telah meningkat ke level tertinggi sejak Juli. Pergeseran ini terjadi meskipun sebelumnya ada seruan untuk menaikkan suku bunga di Asia Tenggara karena ancaman tekanan inflasi terkait pangan dan energi serta kenaikan suku bunga The Fed yang mendorong kehati-hatian.

"Kami memperkirakan bank sentral di seluruh kawasan akan terus menggunakan kombinasi pengetatan likuiditas dan intervensi untuk menghindari depresiasi lebih lanjut mata uang mereka terhadap dolar," kata Abhay Gupta , ahli strategi di Bank of America di Singapura.

"Bank sentral di Asia Tenggara menjadi lebih toleran terhadap pengetatan semu," tambahnya.

Kebijakan suku bunga negara berkembang di Asia sangat rendah dibandingkan dengan The Fed
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Selocahyo Basoeki Utomo S
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top