Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Penanggulangan Covid-19

"Lockdown" Ganggu Rantai Pasokan Pangan

Foto : HANDOUT/PIB/AFP

PM India, Narendra Modi

A   A   A   Pengaturan Font

NEW DELHI - Pemerintah India dan Prancis memperpanjang lockdown atau penutupan menyeluruh secara nasional di seluruh wilayahnya. Lockdown India diperpanjang hingga 3 Mei mendatang, sedangkan Prancis hingga 11 Mei 2020.

Cara itu dilakukan untuk menahan penyebaran virus korona jenis baru atau Covid-19. India telah melaporkan 8.988 kasus positif Covid-19 dan 339 kematian, sedangkan Prancis memiliki 98.076 kasus Covid-19 dengan 14.967 korban jiwa.

Sejumlah kalangan menilai semakin lama lockdown berimplikasi pada krisis pangan. Sebab, lockdown menjadikan rantai pasokan (supply chain) pangan akan terhenti. Produksi juga macet karena supply chain macet, berarti produksi dunia juga macet.

Para ahli seperti dilaporkan BBC, Selasa (14/4), juga khawatir lockdown akan memengaruhi pertanian, yang mempekerjakan lebih dari separuh tenaga kerja India. Pembatasan tersebut telah berdampak buruk pada orang miskin dan tunawisma di India, dan akhirnya memaksa ratusan ribu pekerja migran di seluruh kota.

Para ahli di seluruh dunia mengamati dengan saksama penyebaran virus di India, yang memiliki populasi 1,3 miliar. Mereka takut bahwa negara yang memiliki populasi berpenduduk padat dan sistem kesehatan masyarakat yang lemahi, sangat rentan terhadap dampak terburuk pandemi.

Sementara itu, di Eropa dan negara-negara produsen pangan menggunakan buruh dari kalangan migran. Artinya, kalau para buruh migran itu tidak bekerja maka tidak ada produksi. Semakin lama lockdown, krisis pangan akan semakin menjadi nyata.

Di saat penerapan lockdown di India, hanya bisnis penting, seperti bahan makanan dan apotek, yang boleh beroperasi. Layanan transportasi kota terbatas untuk staf darurat dan pemiliki tiket perjalanan khusus. Semua kereta dan penerbangan telah ditangguhkan.

Perdana Menteri India, Narendra Modi, mengatakan aturan bisa diperketat lebih lanjut selama satu minggu ke depan, tetapi dia tidak memberikan rincian lebih lanjut. Dia mengatakan pemerintah akan segera mengeluarkan pedoman. AFP/SB/eko/AR-2

Penulis : AFP, Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top