![Livi Zheng Tampil di Hadapan 100 Direksi BUMN](https://koran-jakarta.com/images/article/phpuxq7_1_resized.jpg)
Livi Zheng Tampil di Hadapan 100 Direksi BUMN
![Livi Zheng Tampil di Hadapan 100 Direksi BUMN](https://koran-jakarta.com/images/article/phpuxq7_1_resized.jpg)
Menurut Livi, berkarier di Amerika, persaingan yang dihadapi bukan hanya film-film lokal Amerika, tapi juga film-film dari seluruh dunia. Namun dengan kepemimpinan yang diterapkannya, di antaranya dengan tetap mempertahankan identitas dan akar budaya bangsa, Livi Zheng tak pernah khawatir.
"Menjadi orang Indonesia yang dibesarkan di negara yang sangat kaya ini adalah sebuah kelebihan dan dapat memberikan inspirasi tersendiri. Hampir di semua film saya, saya selalu memasukkan unsur-unsur Indonesia. Misalnya di filmnya 'Brush with Danger', kami memasukkan 50 lukisan dari Indonesia. Demikian pula dalam film 'Insight,', saya memasukkan pencak silat dalam koreografinya. Bahkan, untuk studio film saya, saya menggotong satu container furniture Indonesia ke sana," papar Livi.
Di film terbarunya "Bali: Beats of Paradise", Livi Zheng mengangkat kisah inspiratif pemain dan composer gamelan Nyoman Wenten, yang mengejar mimpinya sebagai seniman Bali di Amerika lewat gamelan Bali.
Saat ini, gamelan menjadi mata kuliah khusus di banyak universitas di AS, di antaranya, di Harvard University, Massachusetts Institute of Technology (MIT), University of California-Los Angeles (UCLA) dan University of California-Berkeley (UC-Berkeley). yzd/S-2
Redaktur : Sriyono
Komentar
()Muat lainnya