Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Juara Liga Champions

Liverpool Tebus Kegagalan di Liga Inggris

Foto : BEN STANSALL/AFP

ANGKAT TROFI - Pemain Liverpool, Jordan Henderson mengangkat trofi seusai menjuarai Liga Champions di Wanda Metropolitano, Madrid, Minggu (2/6) dini hari WIB.

A   A   A   Pengaturan Font

MADRID - Liverpool mengakhiri musim yang luar biasa dengan memenangkan trofi kompetisi tertinggi antarklub Eropa. "The Reds" mengalahkan Tottenham Hotspur 2-0 pada laga final Liga Champions, di Wanda Metropolitano, Madrid, Spanyol, Minggu (2/6) dini hari WIB. Trofi itu menjadi hadiah manis setelah tim asuhan Juergen Klopp gagal meraih gelar Liga Inggris.

Mohamed Salah mencetak gol tercepat kedua di final Liga Champions dengan mengonversi dari titik penalti pada menit kedua. Divock Origi memastikan kemenangan di menit ke-87, setelah Liverpool selamat dari tekanan Spurs. Liverpool, yang gagal meraih gelar Liga Inggris karena hanya terpaut satu poin dari Manchester City, menunjukkan semangat juang tak ingin menelan kegagalan lagi seperti di Liga Inggris.

Gol dari Salah dan Origi memastikan trofi kompetisi Eropa keenam bagi Liverpool. "Semua orang senang sekarang," ujar Salah saat para pendukung Liverpool bersuka cita. "Saya senang memainkan final kedua berturutturut dan akhirnya bermain 90 menit," sambungnya.

Bek Trent Alexander-Arnold menambahkan, "Setelah musim yang (luar biasa) kami jalani, kami layak mendapatkannya lebih dari tim lain." Kemenangan di Wanda Metropolitano adalah penebusan manis untuk Salah dan terutama Juergen Klopp.

Pelatih asal Jerman itu telah menderita kekalahan di enam final utama terakhirnya, termasuk di Liga Champions saat melatih Borussia Dortmund pada 2013 dan Liverpool tahun lalu. "Apakah Anda pernah melihat tim seperti ini, bertarung tanpa bahan bakar di dalam tangki? Dan kami memiliki penjaga gawang (Alisson Becker) yang membuat hal-hal sulit terlihat mudah. Ini adalah malam terbaik dalam kehidupan profesional kami," sambungnya.

Kemenangan Liverpool adalah hadiah untuk musim yang luar biasa setelah mereka meraih rekor klub, mengoleksi 97 poin di klasemen akhir Liga Inggris. Tetapi, torehan itu tak cukup karena "The Reds" tetap gagal juara Liga Inggris. Liverpool masih memperpanjang puasa gelar Liga Inggris menjadi 29 tahun.

Namun trofi Eropa keenam, membawa mereka unggul dari Barcelona dan Bayern Munich dalam daftar sepanjang masa. Itu adalah kemenangan pertama Liverpool di Liga Champions sejak kebangkitan mereka yang luar biasa melawan Milan pada 2005. Pelatih Tottenham, Mauricio Pochettino, melakukan pertaruhan berani dalam menurunkan penyerang Harry Kane sebagai starter.

Padahal, striker asal Inggris itu baru kembali berlatih penuh sepekan yang lalu setelah hampir dua bulan absen karena cedera pergelangan kaki yang serius. Dia terlihat kesulitan untuk mempengaruhi permainan di laga final tersebut.

Kane tidak terlihat mampu menunjukkan ketajamannya sepanjang pertandingan. Langkah berani Pochettino itu menuai kritik karena dinilai berjudi dengan menurunkan Kane di laga penting ini. Sebaliknya, Liverpool harus berterima kasih kepada penjaga gawang Alisson Becker yang tampil gemilang.

ben/AFP/S-2


Redaktur : Sriyono
Penulis : Benny Mudesta Putra, AFP

Komentar

Komentar
()

Top