Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Liverpool Dekati Final Liga Champions

Foto : LLUIS GENE / AFP

Rayakan Gol I Gelandang Liverpool, Jordan Henderson berpelukan bersama rekan setimnya usai terjadinya gol bunuh diri pemain Villarreal, Pervis Estupinan pada pertandingan leg pertama semifinal Liga Champions di Stadion Anfield, Liverpool, Kamis (28/4) dini hari WIB. Di laga itu, Liverpool menang 2-0 atas Villarreal.

A   A   A   Pengaturan Font

LIVERPOOL - Jurgen Klopp mengatakan Liverpool harus tetap "waspada" meskipun boleh dibilang telah menempatkan satu kakinya di final Liga Champions. Hal itu diungkap pelatih The Reds tersebut usai kemenangan 2-0 atas Villarreal pada laga leg pertama semifinal di Anfield, Kamis (28/4) dini hari WIB.

Dua gol dalam selang waktu dua menit membatalkan rencana permainan bertahan pelatih Villarreal Unai Emery. Pervis Estupinan membelokkan umpan silang Jordan Henderson ke gawangnya sendiri sebelum Sadio Mane mencetak gol kedua.

The Reds tetap di jalur untuk empat gelar Liga Champions, Liga Inggris, Piala FA, dan Piala Liga yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Kecuali jika ada kekecewaan besar ketika kedua tim bertemu lagi di Spanyol selatan sepekan mendatang, musim Liverpool akan berakhir dengan final Liga Champions ketiga dalam lima musim terakhir di Paris pada 28 Mei.

"Ini 2-0 di leg pertama," ujar Klopp. "Kami harus benar-benar waspada, 100 persen di saat yang tepat dan bermain di leg kedua seperti yang kami mainkan di leg pertama. Kami tahu ini akan menjadi atmosfer yang sulit bagi kami," sambungnya.

Sangat kontras dengan sensasi permainan yang mengalir bebas dalam kemenangan 4-3 Manchester City atas Real Madrid di semifinal lainnya pada hari Selasa, tim asuhan Emery mengikuti taktik yang sama seperti saat menyingkirkan Juventus dan Bayern Munich. Mereka bermain bertahan.

Namun, klub berjuluk Kapal Selam Kuning nyaris tidak bisa menahan tim asuhan Klopp, meski Liverpool harus menunggu waktu untuk membuat dominasi mereka menjadi gol.

"2-0 adalah hasil yang jelas dan pantas," ujar Emery. "Itu bisa saja lebih buruk, tetapi kami masih memiliki peluang. Saya ingin menunjukkan bahwa kami mampu memainkan permainan yang berbeda di kandang," sambungnya.

The Reds kini telah mencetak 135 gol musim ini, tetapi ditahan imbang tanpa gol dalam 45 menit pertama yang membuat frustrasi. Mane menyundul umpan silang Mohamed Salah yang melebar untuk peluang terbaik di awal laga.

Pemain Senegal juga melihat upayanya dibelokkan dan melebar. Kiper Villarreal Geronimo Rulli lolos tanpa hukuman dengan beberapa penanganan yang ceroboh dari sejumlah upaya spekulatif.

Tendangan jarak jauh lainnya adalah yang paling dekat yang dilakukan Liverpool untuk memecah kebuntuan sebelum turun minum. Tendangan Thiago Alcantara membentur tiang gawang.

Tempo Tinggi

Juara Eropa enam kali itu memulai babak kedua dengan tempo yang lebih tinggi dan dengan cepat menembus barisan belakang Villarreal. Gol Fabinho dianulir karena offside pada Virgil van Dijk dalam persiapan.

Beberapa saat kemudian, Anfield bersorak ketika Rulli yang sering melakukan kesalahan akhirnya membuat tim asal Spanyol itu menangkis umpan silang Henderson yang berbelok masuk ke gawang.

Tim tamu kemudian tidak berdaya untuk menghentikan gelombang serangan Liverpool. Salah menjadi kreator dengan umpan sempurna yang berhasil diteruskan Mane melewati Rulli pada menit ke-55. Bendera offside datang untuk menyelamatkan Villarreal sekali lagi yang menggagalkan gol Andy Robertson.

Emery dipuji sebagai "raja trofi" oleh Klopp untuk rekornya di Liga Europa yang menakjubkan. Salah satu dari empat kemenangannya dalam kompetisi itu diraih sebagai pelatih Sevilla melawan Klopp dalam musim pertamanya di Liverpool pada 2016.

Namun, Liverpool adalah jenis tim yang berbeda enam tahun kemudian. Keterbatasan tim yang duduk di urutan ketujuh di La Liga ditunjukkan ketika mereka kesulitan untuk meningkatkan respon setelah tertinggal. ben/AFP/S-2


Redaktur : Sriyono
Penulis : Benny Mudesta Putra, AFP

Komentar

Komentar
()

Top