Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Lion Air Mana Tanggung Jawab Kalian?

Foto : ANTARA / Akbar Nugroho Gumay

keke cewaa n kel uarga korba n I Keluarga korban jatuhnya pesawat Lion Air menangis saat berlangsungnya sesi konferensi pers di Jakarta, Senin (5/11).

A   A   A   Pengaturan Font

Tidak seperti biasanya, ballroom yang berada di samping Hotel Ibis di kawasan Cawang, Jakarta Timur, hari ini tampak tegang dan penuh dengan suasana duka. Bahkan, tidak jarang di beberapa sudut bangku yang terdengar isak tangis.

Senin (5/11), Badan SAR Nasional (Basarnas) bersama sejumlah pihak terkait seperti Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri serta TNI Angkatan Laut serta tidak ketinggalan pihak maskapai Lion Air melalukan pertemuan untuk membahas informasi terkini terkait jatuhnya Pesawat Lion Air di perairan Tanjung Karawang yang terjadi pada Senin (29/10).

Walaupun wajah nampak murung, para keluarga 189 korban Lion Air masih mampu menahan tangis saat Menteri Perhubungan, Basarnas, TNI AL hingga Polri memberi pernyataan mengenai proses evakuasi korban selama satu minggu ini. Namun, saat sesi tanya jawab, tangis keluarga korban pecah. Sembari menyampaikan keluh kesah mereka, para keluarga korban tak bisa menahan air mata mereka.

Dengan suara terbata-bata dan sambil menangis, anak dari Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas V Muntok, Bangka Barat, Muas Efendi Nasution bernama Ekin itu juga menyampaikan keluh kesah tidak hanya untuk Lion Air.

"Tim Lion, kami malah yang harus mencari-cari informasi, bukan kalian yang informasikan ke kami. Mana tanggung jawab kalian?" ungkapnya dengan nada tinggi.

Hal yang hampir senada diungkapkan oleh ayah korban Johan Ramadan, yang menilai pihak Lion Air Group tidak berempati. Menurutnya, pihak Lion Air Group tidak pernah menyampaikan secara langsung ungkapan duka kepada keluarga korban yang berada di crisis center. Dengan mata berkaca-kaca, pria paruh baya ini menyampaikan kekecewaannya pada manajemen Lion Air Group. "Kami menyampaikan apresiasi kami sebesar-besarnya. Terima kasih sebesar-besarnya kepada Basarnas, kami merasa tersanjung dengan evakuasi korban khususnya, Pak Syahrul Anto, pahlawan kami. Tapi tidak untuk Lion, maaf Pak Rusdi Kirana saya anggap gagal," katanya.

Luapan Emosi

Luapan kalimatnya itu sontak disambut riuh para kerabat korban yang berada di ruangan tersebut. Hampir semua dari keluarga korban setuju dengan apa yang diungkapkan Ayah Johan ini. Ia pun meminta, sejumlah manajemen Lion Air Group, termasuk pemilik Lion Air, Rusdi Kirana, untuk berdiri menghadap keluarga korban yang berkumpul di sebuah aula dan mendengarkan keluhan para keluarga korban

Seolah ingin Rusdi berkaca dari kesalahan, ayah Johan pun kemudian menyampaikan kegagalan lain yang dilakukan Lion Air sebelum pesawat tak sempat mendarat di tujuan. Dirinya mencerikan bahwa kecelakaan sering dialami oleh maskapai ini, dan dirinya berharap agar pemerintah, yang dalam hal ini Kemenhub, menjatuhkan hukuman tegas kepada Lion Air.

Dirinya menegaskan uang yang diberikan kepada keluarga korban tak merepresentasikan kepedulian pihak maskapai berlogo kepala Singa itu, sebab hal itu merupakan kewajiban Lion kepada keluarga. Oleh karenanya, dia meminta Lion merangkul dan berempati dengan cara memberikan informasi secara terbuka dan jelas kepada pihak keluarga.

Sedangkan, ayah salah satu korban bernama Pangki Pradana Sukandar, Mohamad Bambang Sukandar, juga meminta Rusdi dan jajaran yang hadir untuk berdiri. Menanggapi permintaan itu, Rusdi Kirana lantas bediri menghadap ratusan keluarga korban. Ia hanya terdiam dan menelangkupkan tangan sebagai tanda permintaan maaf. m zaki alatas/P-5


Redaktur : M Husen Hamidy
Penulis : Mohammad Zaki Alatas

Komentar

Komentar
()

Top