Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Lima Orang Tewas dalam Tabrakan Pesawat di Bandara Tokyo

Foto : Istimewa

Pesawat Japan Airlines terbakar di landasan pacu bandara Haneda Tokyo, Selasa (2/1).

A   A   A   Pengaturan Font

TOKYO - Sebanyak lima orang tewas dan belasan lain luka-luka ketika sebuah pesawat jet penumpang milik maskapai Japan Airlines bertabrakan dengan pesawat milik satuan penjaga pantai Jepang, dan terbakar saat mendarat di bandara Tokyo, Selasa (2/1).

Pesawat penjaga pantai itu membawa bantuan untuk para korban gempa kuat yang mengguncang negara itu pada hari pertama tahun 2024 dan menewaskan sedikitnya 48 orang.

Dilansir oleh Independent, rekaman dari dalam pesawat Japan Airlines Airbus-A350, yang membawa 379 orang, termasuk delapan anak-anak, menunjukkan asap mengepul dari bawah sayapnya saat mendarat di bandara Haneda Tokyo sekitar pukul 17.45 waktu setempat.

Saat terhenti, pesawat itu dilalap api ketika tim penyelamat bergegas mengevakuasi semua penumpang.

"Tampaknya pesawat tersebut, yang terbang dari Shin Chitose di pulau Hokkaido, menabrak pesawat penjaga pantai Jepang yang meluncur ke landasan pacu sekitar satu jam sebelum tabrakan, tetapi belum lepas landas," kata wakil direktur Penjaga Pantai Jepang, Yoshio Seguchi.

Lima awak pesawat penjaga pantai dilaporkan tewas dalam tabrakan tersebut. Pilotnya selamat namun kondisinya serius.

Pakar penerbangan mengatakan bahwa pesawat yang tidak bergerak yang ditabrak oleh pesawat yang bergerak kemungkinan besar akan mengalami kerusakan parah. Namun penyiar stasiun televisi Jepang, NHK, mengutip Departemen Pemadam Kebakaran Tokyo, mengatakan, sedikitnya 17 orang yang dievakuasi dari pesawat penumpang terluka.

Menteri Transportasi, Tetsuo Saito, mengatakan Dewan Keselamatan Transportasi Jepang (JTSB), polisi dan departemen lain akan menyelidiki kecelakaan itu.

Seorang penumpang dalam penerbangan komersial tersebut menggambarkan momen saat pesawat mereka tampak bertabrakan dengan pesawat lain.

"Saya merasakan ledakan," kata penumpang yang tidak disebutkan namanya kepada kantor berita Kyodo, "seperti kami menabrak sesuatu dan tersentak ke atas saat kami mendarat. Saya melihat percikan api di luar jendela dan kabin dipenuhi gas dan asap."

Anton Deibe, 17 tahun, yang melakukan perjalanan dengan saudara perempuan dan orang tuanya, mengatakan kepada surat kabar Swedia Aftonbladet : "Seluruh kabin dipenuhi asap dalam beberapa menit. Kami menjatuhkan diri ke lantai. Kemudian pintu darurat dibuka dan kami bergegas ke sana."

"Asap di dalam kabin sangat menyengat. Itu adalah neraka. Kami tidak tahu kemana kami akan pergi, jadi kami langsung lari ke lapangan. Itu adalah kekacauan."

Ajaibnya, pihak berwenang setempat menyebutkan bahwa seluruh penumpang Japan Airlines yang berjumlah 379 orang, termasuk 12 awak kapal, selamat tanpa cedera yang mengancam jiwa.

Namun segera diketahui bahwa lima awak penjaga pantai tewas dalam kecelakaan itu.

Perdana Menteri Fumio Kishida menyampaikan belasungkawanya kepada keluarga lima orang yang tewas, dan memuji upaya mereka untuk memberikan bantuan kepada para korban gempa.

"Mereka dipenuhi dengan tekad yang kuat untuk menjalankan misi, dan sangat disesalkan dan menyedihkan apa yang terjadi pada mereka," katanya tentang para kru. "Saya menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada keluarga yang selamat."

Ia menambahkan, bencana tersebut tidak akan mempengaruhi upaya bantuan kepada korban gempa.


Redaktur : Selocahyo Basoeki Utomo S
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top