Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Warisan Budaya

Lima Negara ASEAN Usulkan Kebaya sebagai ICH ke UNESCO

Foto : Istimewa

Direktur Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Hilmar Farid

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Sebanyak lima negara di Asia Tenggara mengusulkan kebaya ke The United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO). Indonesia, Singapura, Malaysia, Brunei Darussalam, dan Thailand sepakat bersama-sama mengusulkan kebaya ke dalam daftar Intangible Cultural Heritage (ICH) atau warisan budaya tak benda.

"Setelah berdiskusi kemudian disepakati mengajak negara anggota ASEAN lain yang juga memiliki tradisi kebaya untuk bergabung dalam nominasi bersama kebaya," ujar Direktur Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Hilmar Farid, dalam keterangannya, di Jakarta, Rabu (8/2).

Hilmar menuturkan proses pengusulan dimulai ketika Perdana Menteri Malaysia, Dato' Sri Ismail Sabri bertemu dengan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo di Jakarta, pada 2021. Pertemuan tersebut membicarakan berbagai peluang kerja sama di berbagai bidang, salah satunya adalah bidang kebudayaan.

"Termasuk membicarakan terkait pengusulan bersama bagi beberapa warisan budaya takbenda yang memiliki sejarah shared culture, salah satunya kebaya," jelasnya.

Hilmar mengungkapkan, pengusulan kebaya dilakukan melalui mekanisme nominasi bersama (joint nomination). Menurutnya, pengusulan Kebaya melalui nominasi bersama menjadi momentum dalam memperkuat persatuan dan solidaritas regional ASEAN.

Dia menegaskan, dengan adanya mekanisme nominasi bersama menegaskan bahwa penetapan elemen budaya ke dalam daftar ICH bukanlah pengakuan terhadap suatu negara atas hak paten atau hak kekayaan intelektual warisan budaya. Penetapan tersebut justru merupakan kontribusi negara pihak (pengusul) dalam mempromosikan keberagaman budaya dan mendorong dialog antarkomunitas.

"Dengan semangat demikian, diharapkan dapat mendorong terwujudnya perdamaian internasional," katanya.

Hilmar mengatakan, pihaknya akan menyelenggarakan kegiatan Workshop Pengusulan Kebaya Sebagai Nominasi Bersama 2023 di Jakarta. Selain untuk menindaklanjuti proses nominasi bersama, workshop juga mempererat hubungan kerja sama di bidang kebudayaan di antara negara ASEAN melalui pengisian bersama naskah nominasi Kebaya.

"Kegiatan ini juga dapat menjadi bagian dari momentum Indonesia sebagai Ketua ASEAN 2023 untuk memainkan peran penting dalam memperkuat kolaborasi di antara negara-negara anggota ASEAN dan mewujudkan perdamaian dan kesejahteraan kawasan," terangnya.


Redaktur : Sriyono
Penulis : Muhamad Ma'rup

Komentar

Komentar
()

Top