Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis
Pengelolaan Dana l Likuiditas Perbankan Sempat Ketat di Pertengahan Triwulan II-2018

Likuiditas Perbankan Masih Longgar

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

PUAB merupakan medium transmisi paling sensitif dari penyesuaian suku bunga kebijakan Bank Indonesia atau BI 7-Day Reverse Repo Rate. Jika suku bunga kebijakan dari bank sentral naik, suku bunga di PUAB merupakan medium pertama yang terpengaruhi.

"Ini menunjukkan walau BI naikin suku bunga, tapi likuiditas cukup. PUAB tenor satu bulan turun, tenor lain juga seperti itu," ujar dia.

Mirza berkilah likuiditas perbankan memang sempat mengetat di pertengahan triwulan II-2018 karena nasabah banyak menarik dana tunai dari perbankan untuk kegiatan konsumsi saat Ramadan dan Lebaran. "Maka BI buka fasilitas untuk likuiditas yakni term repo dan forex (valas) swap," ujarnya.

Term Repo dan FX (forex) Swap merupakan beberapa instrumen operasi moneter BI untuk mengendalikan likuiditas rupiah dan juga valuta asing (valas). Namun, data kinerja dari laporan harian bank umum (LHBU) perbankan hingga akhir Juli 2018 menunjukkan rasio kredit terhadap pendanaan bank (Loan to Funding Ratio/LFR) berpotensi naik. Pasalnya, pertumbuhan kredit hingga pekan ketiga Juli 2018 kian agresif sebesar 11,3 persen dibandingkan periode sama tahun lalu (year on year/yoy). Sementara pertumbuhan simpanan hanya 6,9 persen secara yoy.

Jika merujuk data terakhir BI dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pertumbuhan kredit yang tinggi dan simpanan yang moderat sudah terjadi sejak Mei 2018. Pertumbuhan DPK tercatat sebesar 6,7 persen (yoy), sedangkan kredit sebesar 10,2 persen (yoy). Pada Juni 2018, menurut data OJK, pertumbuhan kredit perbankan mencapai 10,75 persen (yoy)dan dana pihak ketiga (DPK) tumbuh 6,99 persen (yoy).
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top