Liga Champions Siap Dimulai

PARIS - Tiga puluh tahun setelah awal Liga Champions modern, babak penyisihan grup kompetisi musim ini dimulai tengah pekan. Real Madrid akan memulai upaya mempertahankan trofi. Marseille adalah juara musim perdana 1992-1993. Tapi, belum ada klub asal Prancis yang memenangkan trofi sejak itu.

Klub-klub dari Inggris, Spanyol, Italia, dan Jerman telah menjadi pemenang sejak Porto asuhan Jose Mourinho merebut trofi pada 2004. Sejak Inter menang pada 2010, hanya lima klub yang mengangkat trofi. Mereka adalah Barcelona, Chelsea, dan Bayern Munich masing-masing menjadi juara dua kali, dan Liverpool sekali.

Mereka akan memulai langkah dengan tujuan memenangkan trofi kompetisi antarklub tertinggi Eropa ke-15, di Istanbul, Juni mendatang. Babak penyisihan grup diprediksi tidak akan terlalu merepotkan tim asuhan Carlo Ancelotti. Real yang akan menghadapi RB Leipzig, Celtic, dan Shakhtar Donetsk di Grup F, menyadari sepenuhnya bahwa kekalahan kandang dari Sheriff Tiraspol tahun lalu akhirnya terbukti tidak berarti.

"Tahun lalu, pertandingan termudah seharusnya melawan Sheriff di Bernabeu. Tapi kami kalah. Jadi, kami harus menghormati tim ini," ujar Ancelotti kepada media Spanyol.

Berbeda

"Kami harus siap tidak hanya untuk menghadapi kualitas lawan, tetapi juga untuk tuntutan dan ritme yang berbeda," ujar pelatih Liverpool Jurgen Klopp, yang tim asuhannya akan bermain di kandang Napoli pada Kamis (8/9) dini hari WIB.

Meski demikian, anggapan bahwa klub dari luar sekelompok elite Eropa memungkinkan untuk memenangkan Liga Champions sulit diwujudkan. Real tidak akan menjadi favorit pemenang jika melawan Manchester City dan khususnya Paris Saint-Germain yang kini memperkuat diri.

"Liga Champions menghadirkan yang terbaik dari pemain, penggemar, dan tim. Akan sangat terburu-buru untuk mengatakan bahwa PSG adalah favorit," ujar pelatih PSG Christophe Galtier. Liverpool dan Bayern juga merupakan pesaing gelar. Meski demikian Chelsea, Tottenham Hotspur atau Barcelona juga berpeluang.

Mulai 2024, babak penyisihan grup akan diperluas untuk menampilkan 36 klub, naik dari 32, dengan semua tim bersama dalam satu pool dan memainkan delapan pertandingan, alih-alih delapan grup yang terdiri dari empat tim.

Itu akan mengaburkan hasil babak penyisihan grup yang terlalu mudah diprediksi. Kali ini, persaingan paling menarik terletak di Grup C. Bayern, Barcelona, dan Inter Milan akan bersaing bersama dengan juara liga Ceska, Viktoria Plzen.

Sangat mungkin bagi Barcelona tersingkir di babak penyisihan grup untuk tahun kedua berturut-turut. "Kami mendapat grup yang sangat sulit. Mungkin yang paling sulit dalam 20 tahun terakhir," ujar pelatih Barcelona, Xavi Hernandez, memperingatkan tim asuhannya.

Sebagian besar klub yang bermain di Liga Champions akhir-akhir ini tidak bisa mempertahankan pemain terbaiknya. Grup yang berisi Borussia Dortmund dan Sevilla akan menjadi ancaman bagi Manchester City. Namun, City memboyong Erling Haaland dari Dortmund. Sementara Sevilla kehilangan pasangan bek tengah mereka dari musim lalu Jules Kounde dan Diego Carlos, dan akibatnya tim melemah.

Ajax, di Grup A bersama Liverpool, Napoli, dan Rangers, kehilangan pelatih Erik ten Hag, Lisandro Martinez, dan Antony yang bergabung ke Manchester United. Ajax juga menjual pencetak gol terbanyak Sebastien Haller ke Dortmund.

Benfica menghadapi PSG, Juventus, dan Maccabi Haifa di Grup H setelah menjual striker produktif Darwin Nunez ke Liverpool. Saingan mereka di Lisbon, Sporting, melihat gelandang kunci Matheus Nunes dan Joao Palhinha menuju Inggris, masing-masing ke Wolverhampton Wanderers dan Fulham.

Club Brugge, Salzburg, dan FC Copenhagen semuanya kehilangan pencetak gol terbanyak mereka musim lalu. Begitu juga Viktoria Plzen, yang striker mereka asal Prancis, Jean-David Beauguel, pergi ke Arab Saudi. Klub-klub ini semuanya adalah ikan kecil di kolam besar Liga Champions, dan sebagian besar akan menjadi pelengkap saja. ben/AFP/G-1