Liga 1 Bakal Digelar di Satu Pulau
Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB), Akhmad Hadian Lukita
JAKARTA - Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB) Akhmad Hadian Lukita menyebut bahwa Liga 1 musim 2021-2022 kemungkinan digelar terpusat di satu pulau demi menekan angka penyebaran Covid-19. "Namun nanti format kompetisinya tetap liga seperti biasa, home and away," ujar Akhmad Hadian, Kamis (29/4).
Sebagai gambaran, Liga 1 diproyeksikan seperti turnamen pramusim Piala Menpora 2021 yang berlangsung di empat kabupaten/kota Pulau Jawa. Dengan skema lokasi pertandingan seperti itu, Piala Menpora dianggap berjalan lancar dan tidak ditemukan adanya kasus Covid-19 pada kompetisi yang berputar pada 21 Maret-25 April 2021 tersebut.
"Bedanya, Piala Menpora itu turnamen yang dibagi ke dalam empat grup, sementara Liga 1 tidak demikian," jelas Akhmad Hadian.
LIB menyebut format kompetisi terpusat Liga 1 Indonesia 2021-2022 sebagai bubble to bubble atau gelembung ke gelembung.
Nantinya, semisal Liga 1 diadakan di Jawa, setiap tim akan memilih stadion kandang masing-masing, di mana di sana diterapkan bubble (gelembung) yang membatasi gerak pemain, pelatih serta ofisial dengan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.
Seluruh personel tim baru beraktivitas dari satu tempat ke tempat lain, yang juga dijaga dengan protokol kesehatan, ketika berlatih maupun bertanding. Inilah yang digambarkan sebagai bubble to bubble.
Liga 1 Indonesia musim 2021-2022 rencanya digelar mulai 3 Juli 2021. Akan tetapi, sampai berita ini diturunkan, pelaksanaannya termasuk Liga 2 belum dapat dipastikan lantaran belum terbitnya izin keramaian dari Polri.
Terkait hal itu, Akhmad Hadian Lukita menyatakan bahwa LIB dan PSSI sudah mengirimkan surat permohonan izin keramaian Liga 1 dan Liga 2 kepada Polri yang ditembuskan pula ke Kemenpora, Kementerian Kesehatan dan Satgas Penanganan Covid-19.
Bersamaan dengan proses itu, PSSI-LIB bersama pemangku kepentingan lain termasuk Kemenpora, Polri, Kemenkes dan Satgas Penanganan Covid-19 terus berkomunikasi demi menyamakan persepsi. ben/S-2
Redaktur : Sriyono
Komentar
()Muat lainnya