Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

“Les Bleus" Dirundung Masalah

Foto : afp/FRANCK FIFE

Kontrol Bola I "Striker" Prancis Kylian Mbappe mengontrol bola saat menjalani latihan, di Stadion Clairefontaine-en-Yvelines, Prancis Rabu (21/9).

A   A   A   Pengaturan Font

SAINT DENIS - Hanya dua bulan sebelum memulai upaya mempertahankan gelar di Piala Dunia tim nasional Prancis dirundung masalah. Suasana di sekitar tim yang berjuluk Les Bleus itu sangat kontras dengan perayaan usai kemenangan mereka atas Kroasia di final 2018.

Mendung menaungi tim asuhan pelatih Didier Deschamps dengan para pemain kunci belum pulih dari cedera dan ada masalah pribadi.

Federasi Sepak Bola Prancis (FFF) berselisih soal hak foto dengan pemain bintang Kylian Mbappe dan presidennya menghadapi tuduhan perilaku yang tidak pantas. Itu semua mengancam untuk menggagalkan Prancis di Qatar.

Untuk saat ini, mereka menatap pertandingan terakhir sebelum Piala Dunia melawan Austria dan Denmark di UEFA Nations League pekan ini tanpa skuad dengan kekuatan penuh.

Paul Pogba, pencetak gol dalam kemenangan 4-2 atas Kroasia pada 2018, termasuk di antara pemain yang absen.

Saat bintang Juventus itu berjuang untuk pulih dari operasi lutut, dia telah mengajukan keluhan kepada jaksa Italia yang mengatakan bahwa dia menjadi target pemerasan senilai 13 juta euro (194 miliar rupiah). Kakak Pogba, Mathias, adalah satu dari lima orang yang didakwa dan ditahan dalam kasus tersebut.

Paul Pogba dilaporkan mengatakan kepada penyelidik bahwa dia diculik oleh kenalan masa kecilnya dan diancam oleh dua pria yang membawa senapan serbu. Mantan gelandang Manchester United itu juga mengatakan para pemeras ingin mendiskreditkannya dengan mengklaim bahwa dia meminta seorang dukun untuk memantrai Kylian Mbappe, pahlawan Prancis di Piala Dunia 2018 lainnya.

Perselisihan Mbappe

Mbappe sendiri terlibat pertikaian dengan FFF yang berisiko merusak moral skuad. Pada hari Senin, tim berkumpul di chateau Clairefontaine, satu jam perjalanan dari Paris, dibayangi oleh penolakan Mbappe untuk berpartisipasi dalam pemotretan. Hal itu dipicu keengganan FFF untuk mengubah kesepakatan mengenai hak foto pemain.

Bintang Paris Saint-Germain memboikot pemotretan sebelumnya dan pada hari Senin federasi merespons dengan cepat, berjanji untuk merevisi kesepakatan sesegera mungkin.

Sementara itu, presiden FFF yang berusia 80 tahun juga dalam masalah. Noel Le Graet pekan lalu dipanggil ke pertemuan dengan Menteri Olahraga negara itu, Amelie Oudea-Castera. Pemerintah kemudian mengumumkan akan meluncurkan audit terhadap federasi.

Itu terjadi setelah majalah So Foot menerbitkan tuduhan bahwa FFF salah urus organisasi. Beberapa mantan karyawan menuduh mereka diperlakukan tidak pantas.

Federasi telah meluncurkan tindakan hukum terhadap majalah tersebut. "Ini bukan suasana paling tenang yang saya tahu," ujar Deschamps. "Tapi itu tidak mengganggu saya. Staf saya dan saya fokus pada apa yang terjadi di lapangan," sambungnya.

Meski Deschamps berusaha tenang, dia akan tanpa Hugo Lloris, N'Golo Kante dan Karim Benzema, serta Pogba, untuk pertandingan mendatang.

Hanya lima pemain yang terlibat di final 2018 yang terlibat, termasuk veteran yang dipanggil kembali Olivier Giroud.

Di antara anggota lain dari skuad 2018, Benjamin Mendy diadili di Inggris untuk beberapa dugaan pelanggaran seksual yang dapat mengakhiri kariernya. Mendy terakhir bermain untuk Prancis pada November 2019. Les Bleus disingkirkan Swiss pada Piala Eropa 2020 di babak 16 besar tetapi bangkit kembali untuk memenangkan UEFA Nations League tahun lalu.

Kemenangan terakhir itu menunjukkan manfaat memanggil kembali Benzema. Bintang Real Madrid itu absen karena cedera paha. Kondisi itu memaksa Deschamps untuk memainkan bintang-bintang baru seperti William Saliba, Aurelien Tchouameni, Eduardo Camavinga dan Christopher Nkunku.ben/S-2


Redaktur : Sriyono
Penulis : Benny Mudesta Putra, AFP

Komentar

Komentar
()

Top