Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pesta Demokrasi

Lemhannas: Demokrasi Matang Perlu Dua Pemilu Lagi

Foto : istimewa

Wawasan Kebangsaan -- Gubernur Lemhanas Andi Widjajanto saat berbicara di seminar Wawasan Kebangsaan Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga, Jateng, Senin (11/7).

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) RI Andi Widjajanto menyampaikan bahwa Indonesia perlu melaksanakan dua kali pemilu demokratis lagi untuk mematangkan konsolidasi demokrasi demi mewujudkan kesejahteraan di Tanah Air.

"Kita butuh mengerjakan PR (pekerjaan rumah) dua kali pemilu demokratis lagi untuk mematangkan konsolidasi demokrasi kita. Tinggal dua kali lagi, yaitu Pemilu 2024 dan Pemilu 2029," kata Andi saat menjadi pembicara dalam Seminar Wawasan Kebangsaan Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) bertajuk "Membangun Wawasan Kebangsaan di Era Disrupsi Informasi: Strategi Pemerintahan Jokowi Menjaga Keamanan Nasional", sebagaimana dipantau melalui kanal YouTube UKSW Salatiga,Jawa Tengah, di Jakarta, Senin (18/7).

Dalam melaksanakan dua pemilu demokratis itu, menurut dia, Indonesia akan menghadapi tantangan yang lebih berat daripada penyelenggaraan lima pemilu demokratis sebelumnya, yaitu Pemilu 1999, 2004, 2009, 2014, dan 2019, karena pada Pemilu 2024 dan 2029, pelaksanaan pemilihan legislatif (pileg), pemilihan kepala daerah (pilkada), dan pemilihan presiden (pilpres) digelar secara serentak.

Oleh karena itu, untuk menaklukkan tantangan yang lebih berat itu, Andi menyampaikan sejumlah hal yang harus diperhatikan segenap bangsa Indonesia di antaranya, sistem kepemiluan di Tanah Air harus mampu mengadaptasi teknologi dan sistem kepartaian harus lebih bagus daripada sistem yang ada saat ini.

"Mau tidak mau, sistem kepemiluan kita harus bisa mengadaptasi teknologi. Mau tidak mau, sistem kepartaian kita harus lebih bagus dari sekarang. Mau tidak mau, penguatan dari partai yang sekarang harus jauh lebih baik daripada sekarang sehingga konsolidasi demokrasinya terjadi," ujar dia.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Sriyono
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top