Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Leicester Ciptakan Kejutan

Foto : RUI VIEIRA /AFP

PUNCAKI KLASEMEN I Pemain Leicester City’ menyalami pemain Chelsea seusai laga lanjutan Premier League di King Power Stadium, Leicester, Rabu (20/1) dini hari WIB. Di laga itu, Leicester menang 2-0 dan untuk sementara memuncaki klasemen.

A   A   A   Pengaturan Font

LEICESTER - Leicester merangsek ke puncak klasemen sementara Liga Inggris setelah menang 2-0 atas Chelsea pada laga yang digelar di King Power Stadium, Leicester, Rabu (20/1) dini hari WIB. Hasil pertandingan ini merusak harapan Chelsea dalam perburuan gelar dan membuat pelatih Frank Lampard berada dalam tekanan.

"The Blues" kini hanya memenangkan dua dari delapan pertandingan liga terakhir dan turun ke urutan kedelapan, sembilan poin di belakang pemuncak klasemen. Leicester untuk sementara memuncaki klasemen dengan mengumpulkan 38 poin dari 19 laga. Posisi ini bisa berubah jika Manchester United mampu di markas Fulham pada Kamis (21/1) dini hari WIB.

Chelsea diharapkan untuk bersaing merebut gelar setelah belanja besar-besaran 220 juta pound (3,7 triliun rupiah) di pasar transfer musim panas lalu.

Namun, Leicester justru yang menebar ancaman untuk menciptakan kembali kejutan seperti di musim 2015-2016. Saat itu mereka mengejutkan dunia sepak bola dengan memenangkan Liga Inggris. Gol di babak pertama dari Wilfried Ndidi dan James Maddison memastikan "The Foxes mendapatkan kemenangan yang layak.

"Kedengarannya bagus berada di puncak klasemen Liga Inggris," ujar Maddison. "Itu bagus secara psikologis karena kami telah bekerja sangat keras. Ini pencapaian hebat di tengah musim," sambungnya.

Baik Manchester City dan Manchester United memiliki kesempatan untuk menggusur The Foxes saat mereka beraksi pada Kamis dini hari WIB.

Gelar kedua dalam lima tahun terakhir bagi Leicester tidak akan terlalu mengejutkan. Meskipun ada jurang pemisah yang lebar terkait keuangan antara Leicester dan enam klub besar tradisional di papan atas Inggris, mereka telah memantapkan diri mereka sebagai kekuatan yang harus diperhitungkan sejak Brendan Rodgers mengambil alih kursi pelatih hampir dua tahun yang lalu.

"Mungkin ada tim yang bisa mengeluarkan lebih banyak uang daripada kami dan mendatangkan pemain berkualitas dari luar negeri dan membayar gaji besar, tetapi dengan semangat dan kebersamaan tim, kami akan terus berusaha dan membuat kami tetap di sana," sambung Maddison.

"Kami tidak berada di sana secara kebetulan, kami di atas sana karena kami bekerja keras. Orang-orang mungkin berbicara tentang Manchester United, Liverpool, Tottenham atau apa pun, tetapi biarkan mereka berbicara. Kami akan melakukan urusan kami dan mudah-mudahan pada akhir musim ini akan memberi kami kesempatan untuk berada di sana," tandasnya.

Dalam Tekanan

Rodgers dilaporkan menjadi salah satu target potensial Chelsea jika Lampard didepak dalam beberapa hari mendatang.

Mantan pemain internasional Inggris itu kembali mengkritik keinginan dan motivasi para pemainnya untuk menyamai kinerja lawan mereka. Hal yang sama juga dia lakukan setelah kalah 1-3 dari Arsenal bulan lalu.

"Dasar-dasar dan minimalnya adalah berlari, lari cepat, dan bertahan. Terlalu banyak pemain kami yang tidak melakukannya," ujar Lampard. "Kami dikalahkan oleh tim yang lebih baik," sambungnya.

Chelsea memulai laga dengan buruk. Mereka tertinggal pada menit keenam melalui gol Ndidi dan Leicester mendominasi pada setengah jam pertama.

Chelsea menunjukkan tanda-tanda kehidupan ketika Callum Hudson-Odoi melepaskan tembakan ke samping gawang. Tim tamu mengira mereka telah mendapatkan penalti ketika Christian Pulisic dijatuhkan oleh Jonny Evans.

Sebuah tinjauan VAR, pelanggaran dianggap terjadi di luar kotak penalti. Dua menit kemudian kedudukan menjadi 2-0 untuk keunggulan tuan rumah karena pertahanan Chelsea yang sangat buruk.

Umpan panjang sederhana Albrighton ke depan membuat Maddison yang tanpa penjagaan di kotak penalti mencetak gol kedelapannya musim ini.

Margin kekalahan bisa jauh lebih memalukan bagi Lampard seandainya Leicester lebih tajam di babak kedua. Sundulan James Justin melebar sebelum Edouard Mendy berdiri dengan baik untuk menggagalkan tembakan Youri Tielemans.

Lampard menanggapi ketinggalan itu dengan memasukkan pemainnya senilai 85 juta pound yang berada di bangku cadangan. Timo Werner dan Hakim Ziyech bermain selama 25 menit terakhir.

Werner sekarang telah menjalani 11 pertandingan Liga Inggris tanpa gol. Ketika pemain internasional Jerman itu berhasil mencetak gol, sayangnya bendera offside menyelamatkan Leicester. n ben/AFP/S-2


Redaktur : Sriyono
Penulis : Benny Mudesta Putra, AFP

Komentar

Komentar
()

Top