Legalisasi Ganja, Negara ASEAN Sebaiknya Tidak Mencontoh Thailand, Ini Alasannya
Seoran pria mengenakan pakaian bermotif daun ganja untuk sebuah acara di pameran legalisasi ganja di Buriram, Thailand, pada 10 June.
Studi terbaru oleh para peneliti dari Universitas Chulalongkorn di Bangkok menemukan bahwa lebih dari 30% minuman yang mengandung ganja - yang diambil sampelnya secara acak - mengandung THC yang melampaui batas legal.
Otoritas kesehatan Thailand memperkirakan jumlah masyarakat yang kecanduan ganja telah meningkat empat kali lipat dalam enam bulan terakhir, sejalan dengan peningkatan jumlah pasien dengan gangguan kesadaran dan masalah mental akibat konsumsi ganja.
Menanggapi meningkatnya laporan tentang efek samping dari konsumsi ganja, pemerintah Thailand sekarang berusaha untuk memperketat peraturan ganja.
Dalam beberapa bulan terakhir, pemerintah telah berusaha untuk membahas rancangan undang-undang (RUU) ganja di parlemen. RUU tersebut telah memicu debat publik dan protes, baik dari yang mendukung maupun yang menentang, langkah untuk melegalkan ganja rekreasi.
Mengingat sikap sosial yang terpolarisasi terhadap ganja ini, tidak heran jika parlemen masih gagal meloloskan RUU ganja yang kontroversial.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : -
Komentar
()Muat lainnya