Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Lebih dari 52 Ribu Orang Meninggal Akibat Alkohol Selama Pandemi Covid-19 di AS

Foto : Bradford Health Services.

Ilustrasi.

A   A   A   Pengaturan Font

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) melaporkan ada lebih dari 52 ribu kematian akibat konsumsi alkohol di Amerika Serikat (AS) selama pandemi Covid-19.Jumlah itu meningkat hampir 30 persen di AS selama tahun pertama pandemi Covid-19 melanda Negeri Paman Sam.

Laporan yang dipublikasi pada Jumat (4/11) merangkum konsumsi minuman keras menyebabkan lusinan penyakit, seperti kegagalan hati atau pankreas, tekanan darah tinggi, stroke dan penyakit jantung. Kebiasaan minum minuman beralkohol oleh wanita hamil dapat menyebabkan keguguran, lahir mati atau cacat lahir. Kematian itu juga termasuk yang disebabkan karena kecelakaan ketika mengemudi dalam keadaan mabuk atau kekerasan di bawah pengaruh alkohol.

"Alkohol sering diabaikan (sebagai masalah kesehatan masyarakat). Tapi itu adalah penyebab kematian utama yang dapat dicegah," kata Marissa Esser, yang memimpin program alkohol CDC.

CDC bahkan mencatat kematian akibat konsumsi alkohol di AS telah meningkat dalam dua dekade sebelum pandemi, dengan peningkatan sekitar 7 persen setiap tahunnya. Namun, pada 2020 ketika pandemi Covid-19 melanda, lonjakan sebesar 26 persen terjadi menjadi sekitar 13 kematian per 100.000 orang Amerika.

Peningkatan itu menjadi tertinggi yang pernah tercatat dalam setidaknya 40 tahun. Kematian mungkin meningkat sejak pandemi Covid-19 dimulai karena beberapa alasan, termasuk orang dengan penyakit terkait alkohol yang mungkin lebih sulit mendapatkan perawatan medis.

Senada, laporan yang diterbitkan di Journal of the American Medical Association (JAMA) Network Open mencatat lebih banyak kematian yang berkaitan dengan alkohol, seperti kecelakaan kendaraan bermotor, bunuh diri, dan kanker. Setidaknya lebih dari 140 ribu dari kategori kematian terkait alkohol yang lebih luas terjadi setiap tahun pada periode 2015 hingga 2019.

CDC mencatat sekitar 82.000 dari kematian tersebut berasal dari minum terlalu banyak dalam jangka waktu yang lama dan 58.000 kasus di antaranya terkait dengan keracunan alkohol akut. Studi ini menemukan bahwa sebanyak 1 dari 8 kematian di antara orang dewasa AS berusia 20 hingga 64 adalah kematian terkait alkohol. Di mana tingkat kematian paling tinggi terjadi di negara bagian New Mexico dengan persentase kematian terkait alkohol tertinggi, yakni 22 persen. Sementara yang terendah adalah Mississippi dengan 9 persen.

Atas dasar itu, CDC menuturkan perlunya melihat langkah-langkah untuk mengurangi konsumsi alkohol, termasuk meningkatkan pajak alkohol dan memberlakukan langkah-langkah yang membatasi di mana orang dapat membeli bir, anggur, dan minuman keras.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Suliana

Komentar

Komentar
()

Top