Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Industri Pertanian I Petani Diharapkan Dapat Panen 3 Kali Setahun

Lebak Genjot Produksi Pangan

Foto : antaranews
A   A   A   Pengaturan Font

Pemerintah Kabupaten Lebak juga intervensi petani dengan memberikan benih varietas unggul untuk masa panen 101 hari setelah tanam.

LEBAK - Pemerintah Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, berkomitmen menggenjot produksi pangan untuk memenuhi kebutuhan konsumen warga. Hal itu ditempuh antara lain melalui percepatan tanam, serta pembangunan infrastruktur jaringan irigasi dan pompanisasi.
"Kami minta petani yang sebelumnya dua kali panen, kini diharapkan bisa tiga kali panen dalam setahun," kata Kepala bidang Produksi Dinas Pertanian Kabupaten Lebak, Deni Iskandar, di Lebak, Rabu (20/7). Untuk mendukung kegiatan tersebut, sarana infrastruktur irigasi dan pompanisasi akan dipastikan dapat mendukung petani bisa tanam tiga kali selama setahun sebab lahan teraliri air.
Umumnya, menurut dia, petani Kabupaten Lebak hanya dua kali tanam karena kesulitan pasokan air. Sekarang, kata dia, hampir semua wilayah telah tersentuh jaringan irigasi baik irigasi teknis, semi teknis, maupun irigasi desa. Selain itu, juga lokasi areal persawahan yang tidak memiliki jaringan irigasi atau kesulitan air, maka dilakukan pompanisasi dengan menyedot air sungai maupun dari dalam tanah.
"Kita berharap petani bisa panen tiga kali dalam setahun, sehingga dapat meningkatkan produksi pangan juga ekonomi petani menjadi lebih baik," ujar Deni Iskandar. Menurut Deni, Pemkab Lebak juga melakukan intervensi petani dengan memberikan benih varietas unggul untuk masa panen 101 hari setelah tanam.
Penyaluran benih varietas unggul guna meningkatkan produksi pangan serta agar tahan serangan hama. Maka, pemerintah Kabupaten Lebak beberapa tahun terakhir menjadi sentra pangan terbesar Provinsi Banten. Lebak dapat menyumbangkan juga daerah lain seperti Tangerang, Bogor dan Jakarta.
Saat ini, kata dia, produksi pangan Kabupaten Lebak dari Januari-Juni sebanyak 159.000 ton setara beras. Sedangkan kebutuhan konsumsi beras dari Januari sampai Juni sebanyak 79.047 ton. Karena itu, produksi beras sampai Juni surplus 79.959 ton. Ini mencukupi kebutuhan selama enam bulan ke depan hingga awal 2023.
"Kami terus membangun infrastruktur sarana air mulai irigasi hingga embung untuk memenuhi pasokan air," katanya. Sementara itu, H Baden (65) pedagang beras di Pasar Rangkasbitung Kabupaten Lebak mengaku hingga kini masih dipasok beras lokal hasil panen petani Lebak.
"Kami setiap bulan menampung 5 ton beras dari petani lokal," tutur Baden.
Optimasi Vaksinasi
Sementara itu, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Distanak) Kabupaten Lebak, dalam rangka memenuhi pangan warga juga mengoptimalkan vaksinasi ternak sapi dan kerbau. Hal ini guna mencegah penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK).
"Kami sudah vaksinasi 140 ekor sapi dan kerbau," kata Kepala Distanak Kabupaten Lebak, Rahmat.
Dia mengemukakan pelaksanaan vaksinasi kerbau dan sapi hingga kini masih berjalan, dengan petugas kesehatan hewan mendatangi para peternak ke pelosok-pelosok desa. Rahmat mengungkapkan bahwa saat ini jumlah ternak sapi dan kerbau yang terjangkit PMK sebanyak 428 ekor di 10 desa/kelurahan tersebar di enam kecamatan.
Keenam kecamatan itu Rangkasbitung, Kalanganyar, Sajira, Cipanas, Muncang, dan Wanasalam. Dari 428 ekor sapi dan kerbau yang terjangkit PMK, di antaranya 24 ekor mati, tujuh dipotong, 132 ekor sembuh, dan 265 ekor belum sembuh. "Kami isolasi sapi dan kerbau yang terjangkit PMK agar tidak menular," kata Rahmat.
Rahmat mengimbau para peternak tidak mendatangkan ternak besar dari luar daerah guna mencegah penyebaran PMK karena penularan virus PMK begitu cepat. Selain itu, Rahmat minta peternak sapi dan kerbau menjaga kebersihan kandang. Ant/wid/G-1


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Aloysius Widiyatmaka

Komentar

Komentar
()

Top