Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis
Cadangan Pangan I Stok Beras Cukup untuk Enam Bulan

Lebak Genjot Produksi Padi

Foto : ANTARA/Mansur
A   A   A   Pengaturan Font

Petani bisa memanen tiga kali setahun karena curah hujan tinggi dan berfungsinya jaringan irigasi Bendungan Cijoro.

LEBAK - Petani Kabupaten Lebak, Banten, sepekan terakhir melaksanakan tanam padi guna menggenjot produksi pangan dan peningkatan ekonomi. "Kita berharap tanam pada bulan ini bisa dipanen Oktober," kata Ahmad (55), seorang petani di Blok Sentral Rangkasbitung Kabupaten Lebak, Sabtu (9/7).
Pelaksanaan tanam padi seluas 60 hektare, sebagian besar sudah selsai tujuh hari lalu. Para petani Blok Sentral Rangkasbitung menjadi andalan ekonomi Lebak karena produksi pangan dipasok ke pasar lokal. Ahmad menjelaskan setiap panen bisa menjual empat ton dengan harga 7.500 rupiah/kg. "Ini menghasilkan pendapatan ekonomi 30 juta rupiah," katanya.
Ahmad sendiri menggarap pertanian padi seluas satu hektare dengan biaya produksi 10 juta. Pendapatan kotor 30 juta, dan untung 20 juta rupiah selama 120 hari. Petani bisa memanen tiga kali setahun karena curah hujan tinggi dan berfungsinya jaringan irigasi Bendungan Cijoro.
"Petani kebanyakan sudah menerapkan teknologi dengan menggunakan traktor. Pemupukan berimbang antara organik dan nonorganik," ujar petani lain, legowo. Dengan demikian, produksi pangan bisa menghasilkan enam sampai delapan ton gabah/hektare. Maka, petani bisa menjual dalam bentuk beras juga sisanya untuk ketersediaan pangan keluarga.
"Tahun ini, kami menanam padi jenis infari 9 yang kualitasnya cukup baik," katanya. Sarip (50), seorang petani Kecamatan Kalanganyar, Kabupaten Lebak, mengaku bersama petani lainnya kini melaksanakan tanam padi. Sebab, curah hujan tinggi sehingga bisa memenuhi ketersediaan air.
"Kami masuk kategori sawah tadah hujan. Petani hanya tanam jika curah tinggi karena tidak memiliki jaringan irigasi teknis," ujarnya. Sementara itu, Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian Kabupaten Lebak, Deni Iskandar, mengajak petani melakukan gerakan percepatan tanam karena curah hujan sedang tinggi.
Selain itu, juga ada gerakan percepatan tanam sangat menguntungkan. Sebab dapat mencegah serangan hama dan penyakit tanaman, juga agar dapat panen bersamaan sehingga mendukung kedaulatan pangan nasional. Percepatan tanam padi sepanjang Juni seluas 14.000 hektare.
"Kami menargetkan gerakan percepatan tanam Juli ini seluas 16.000 hektare dan terealisasi Juni-Juli 30.000 hektare," ujar Deni.

Enam Bulan
Sementara itu, meski tengah musim tanam padi, stok beras Lebak aman untuk enam bulan ke depan. "Stok beras relatif aman untuk kebutuhan masyarakat enam bulan ke depan," kata Kepala Cabang Perum Bulog Lebak-Pandeglang, Umar Said, belum lama ini.
Menurutnya, ada stok beras sebanyak 3.000 ton. Ini hasil penyerapan dari petani Lebak-Pandeglang, tahun lalu. Selama ini, ketersediaan beras melimpah dan mencukupi hingga awal 2023. Umar mengemukakan Bulog tahun ini kembali menyerap gabah petani hasil panen untuk mendukung cadangan beras pemerintah (CBP) sehingga meningkatkan pendapatan ekonomi mereka.
Penyerapan gabah petani secepatnya bisa direalisasikan. Saat ini, Bulog tengah melakukan pelelangan pengadaan gabah dan beras dengan pihak rekanan. Disebutkan, pengadaan gabah dan beras dilakukan berdasarkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 5 Tahun 2015.
Harga pembelian pemerintah untuk gabah kering panen (GKP) di tingkat petani sebesar 3.700 rupiah/kg. GKP di tingkat penggilingan 3.750 rupiah/kg. GKG tingkat penggilingan 4.600 rupiah/kg. GKG di gudang Bulog 4.650 rupiah/kg, sedangkan HPP beras di gudang Bulog 7.300 rupiah/kg. Ant/wid/G-1


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Aloysius Widiyatmaka

Komentar

Komentar
()

Top