Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Layani Penumpang Perdana pada 2022

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Pesawat listrik untuk layanan komersial kemungkinan tidak akan lama lagi. Eviation Alice sebuah perusahaan perintis yang berbasis di Washington Amerika Serikat, pada Paris Air Show 2019 telah memperkenalkan prototipe evolusioner untuk pesawat serba listrik bernama Alice.
Meski belum dijadwalkan kapan akan terbang untuk pertama kalinya, namun pesawat ditargetkan sampai ke tangan pemesan yaitu Cape Air pada 2022. Jika jadwal ini terwujud maka akan menjadi pesawat penumpang listrik pertama yang beroperasi penuh di dunia, dengan kapasitas angkut sebanyak sembilan penumpang.
Co-founder dan CEO Eviation, Omer Bar Yohay, menyatakan pihaknya telah menguji berbagai desain hingga mencapai satu pilihan yang terbaik. "Penerbangan listrik akan terus membuka kemungkinan baru untuk perjalanan regional yang terjangkau dan berkelanjutan di seluruh dunia. Alice siap untuk mengubah kemungkinan itu menjadi kenyataan segera," ujar dia.
Pesawat Alice akan mewakili era baru penerbangan tanpa emisi bakar fosil. Keuntungan lain pesawat tersebut menghasilkan suara yang rendah dibandingkan pesawat baling-baling bermesin konvensional, apalagi pesawat jet.
Era baru penerbangan ini dapat mendefinisikan kembali perjalanan regional dengan perjalanan yang lebih tenang, lebih bersih, dan hemat biaya. Alice nantinya cocok untuk penerbangan komersial rute jarak pendek yang populer, misalnya London ke Praha, dan San Jose ke San Diego.
Pesawat udara itu dikembangkan menggunakan 95 persen bahan komposit, yang ringan dengan banyak karakteristik canggih. Beberapa dari properti ini adalah pengaturan termal dan aerodinamika yang efisiensi, kecepatan propulsi yang ekstrem, dan stabilitas selama di udara.
Alice bergantung pada baterai lithium mutakhir, yang dapat bertahan kuat selama dua setengah jam setelah satu kali pengisian daya selama 30 menit atau kurang. Pesawat ini memiliki batas atas ketinggian 32.000 kaki atau 9,8 km, dengan berat muatan maksimum 1.134 kg, dan jangkauan terjauh hingga 815 km.
Teknologi motor Alice berasal dari Siemens, dedangkan sistem kontrol perbangan fly by wire memakai teknologi Honeywell. Meski belum terbang Alice Eviation yakin akan mendapatkan popularitas di antara pemilik atau operator penerbangan swasta. Konsumennya adalah yang sering melakukan perjalanan jarak pendek untuk perjalanan akhir pekan, pertemuan bisnis, atau liburan keluarga.
Konsumen Alice yaitu Cape Air rencananya akan menggunakan untuk penerbangan antara New York dengan New England sejauh 1.046 km atau 650 mil. Perjalanan akan berada pada ketinggian jelajah 10.000 kaki dan kecepatan sekitar 240 hingga 260 knot.
Sementara DHL yang telah memesan dua belas pesawat Alice versi eCargo dalam konfigurasi kargo, akan menggunakannya untuk penerbangan berkelanjutan. Perusahaan ini pada 2017, DHL, menyatakan akan memulai pengurangan emisi terkait logistik menjadi nol pada 2050.
Bar Yohay menyatakan untuk penggunaan kargo pembuatan pesawat akan mengalami sedikit modifikasi, seperti hilangnya kursi penumpang, dan pengisian daya selama bongkar muat. Rencananya Eviation akan mengirimkan Alice eCargo ke DHL Express pada 2024.
Clermont Group, konglomerat yang berbasis di Singapura telah mengumumkan telah membeli 70 persen saham di Eviation. Perusahaan tersebut selama ini memiliki MagniX, sebuah produsen motor listrik yang menyediakan juga menyediakan dua motor listrik tipe Magni650 untuk Alice. hay


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top