Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
K risis Semenanjung Korea I Latihan Perang AS -Korsel Mulai Digelar Senin Pekan Depan

Latihan Gabungan Tetap Digelar

Foto : AFP/KIM JAE-HWAN

Latihan Militer Gabungan l Seorang anggota marinir AS (tengah) bergabung dengan anggota marinir Korsel, saat mengikuti latihan militer gabungan AS-Korsel, di Jinhae, Korsel, beberapa waktu lalu. AS dan Korsel akan kembali menggelar latihan militer gabungan tahunan pada Senin (5/8) pekan depan.

A   A   A   Pengaturan Font

Kementerian Pertahanan AS mengkonfirmasi bahwa latihan militer gabungan AS-Korsel akan tetap digelar mulai pekan depan, walau ada "peringatan keras" dari Korut yang meluncurkan sejumlah misil pada pekan lalu.

WASHINGTON DC - Amerika Serikat (AS) menyatakan bahwa latihan perang dengan Korea Selatan (Korsel) bakal tetap berlangsung meski sudah mendapat peringatan serius dari Korea Utara (Korut). Konfirmasi soal latihan militer gabungan itu disampaikan setelah Pyongyang melakukan uji coba misil balistik untuk memperingatkan "para penghasut perang".

"Latihan militer gabungan itu akan tetap digelar terhitung mulai Senin (5/8) pekan depan, selama dua pekan," kata seorang narasumber di Kementerian Pertahanan AS yang enggan disebutkan jati dirinya pada Rabu (31/7).

Pejabat lainnya mengatakan bahwa rencana latihan militer itu memang tak akan berubah meski Korut sudah meluncurkan dua kali misil balistik jarak dekat pada pekan ini dan pekan lalu. "Tak ada penyesuaian atau perubahan rencana," ujar pejabat anonim itu.

Pejabat itu kemudian berkata bahwa dalam urusan diplomasi dengan Korut, para pejabat AS hanya harus melakukan dua hal. "Kami harus memberikan ruang yang cukup bagi para diplomat untuk melakukan diplomasi dan membantu menciptakan atmosfer yang kondusif agar perundingan itu dapat berlanjut," kata dia.

Tetapi kegiatan militer di kedua belah pihak, telah menimbulkan pertanyaan tentang prospek untuk segera memulai negosiasi tentang persenjataan nuklir Pyongyang. Washington DC adalah sekutu keamanan Seoul dan AS saat ini telah menempatkan 28.500 tentara di Korsel. Latihan perang tahunan AS-Korsel itu selalu menyulut amarah Korut karena menganggap latihan itu sebagai persiapan bagi invasi.

Menurut kantor berita Korut, KCNA, perundingan denuklirisasi tak dapat berjalan beriringan dengan latihan militer.

Setelah pertemuan pertama Kim Jong-un dan Presiden Donald Trump di Singapura tahun lalu, AS sempat menghentikan latihan militer dengan Korsel agar perundingan berjalan mulus.

Dibahas di DKPBB

Korut sudah dilarang meluncurkan misil balistik berdasarkan resolusi Dewan Keamanan PBB, tetapi Seoul mengatakan perangkat yang ditembakkan pada Rabu lalu dari daerah Wonsan di pantai timur, adalah dua misil balistik jarak pendek yang menempuh jarak 250 kilometer.

Penembakan misil-misil oleh Korut baru-baru ini, menurut sejumlah diplomat, telah menjadi perhatian Dewan Keamanan PBB yang pada Kamis (1/8) mengadakan pertemuan tertutup untuk membahas hal itu.

Adapun yang meminta agar penembakan misil-misil oleh Korut dibahas di DK PBB adalah Inggris, Prancis, dan Jerman. Negara-negara itu kekhawatiran Pyongyang sedang mengembangkan senjata jarak jauh yang melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB.

"Kami mengadakan konsultasi tentang Korut pada Kamis pagi. Kami membahas peluncuran misil terbaru yang merupakan pelanggaran resolusi Dewan Keamanan," pungkas seorang narasumber kepada AFP. ang/AFP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top