Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Lasem, Titik Awal Pendaratan Bangsa Tiongkok di Jawa

Foto : Istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Terletak di Jalan Jatirogo, Desa Karangturi, Lasem, nama Rumah Oei yang tertera pada sebuah papan di atas gerbang tersebut. Saat ini bangunan ini menjadi pusat seni, budaya, dan kuliner di Lasem. Di dalamnya terdapat kursi besi kuno dengan meja bertaplak yang ditata berhadap-hadapan.

Difungsikan sebagai kafe, Rumah Oei menyediakan beragam kuliner khas Lasem seperti Soto Kemiri, Kelo Mrico, Oseng Nus Ireng, dan lainnya. Di tengah halaman rumah ini tumbuh pohon mangga besar yang daunnya membuat seluruh halaman terlindung sinar matahari.

Dalam sejarahnya, Rumah Oei dibangun oleh Oei Am yang merantau dari Tiongkok ke pesisir Lasem saat usianya 15 tahun. Pada usia 17 tahun ia menikah dengan seorang perempuan Lasem tulen yang kemudian dinamai Tjioe Nio. Nama ini menggambarkan seorang yang pandai menari dan membatik.

Bersama istrinya inilah, Oei Am pada 1818 membangun rumah tersebut. Bangunannya yang megah namun sederhana ini mengadopsi ciri bangunan yang ada di Tiongkok pada abad 17-18-an. Di sebuah sudut rumah ini terpajang primbon Jawa dan shio Tiongkok. Terdapat juga syair Joyoboyo yang bersama terjemahan dalam bahasa Mandarin dan Inggris.

Jejak bangunan masa lalu di Lasem selanjutnya adalah Lawang Ombo yang artinya pintu luas. Rumah ini diperkirakan dibangun pada akhir abad ke-18, dengan pemilik seorang pejabat rendah asal Tiongkok yang bergelar dengshilang bernama Lim Cui Soon. Makam atau bong Lim Cui Soon berada di samping rumah ini.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Wahyu AP

Komentar

Komentar
()

Top