Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Lasem, Titik Awal Pendaratan Bangsa Tiongkok di Jawa

Foto : Istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Namun sebelum kedatangan orang Tiongkok, Lasem sudah menjadi kota yang maju. Kota kecil di pesisir Jawa ini sempat disebut dalam Serat Badra Santi yang ditulis Mpu Santi Badra pada tahun 1479. Disebutkan bahwa pada 1273 Saka atau 1351 Masehi, Lasem telah menjadi tanah perdikan Majapahit.

Lasem disebut kota pantai yang menjadi pusat pembuatan kapal. Peter Boomgaard dalam bukunya, Children of the Colonial State: Population Growth and Economic Development in Java, 1795-1880 (1989) menyatakan, sebelum kedatangan Belanda, Lasem dan Rembang telah menjadi pusat pembuatan kapal dan ada sekitar 500 orang yang bekerja di bidang ini.

Sementara itu dalam buku Suma Oriental que Trata do Mar Roxo até aos Chins (Ikhtisar Wilayah Timur, dari Laut Merah hingga Negeri Tiongkok) yang ditulis Tomé Pires pada 1512-1515, mencatat Lasem, yang waktu itu masuk dalam wilayah kekuasaan Brhe Lasem, sejak dahulu mempunyai galangan kapal.

Interaksi orang Jawa dan Tionghoa terbangun terutama dalam hal transaksi jual-beli. Bagi orang Jawa, orang Tionghoa dikenal ulet dan terampil, sehingga mereka banyak berguru dan meniru. Jejak akulturasi itu dapat dilihat pada kain batik dan juga bangunan yang ada.

Kelenteng Cu An Kiong merupakan salah satu yang dipercaya sebagai kelenteng tertua di Jawa. Menurut catatan di sebuah museum di Den Haag, Belanda, kelenteng ini dibangun pada 1477.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Wahyu AP

Komentar

Komentar
()

Top