Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Lasem, Titik Awal Pendaratan Bangsa Tiongkok di Jawa

Foto : Istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Atas izin Cheng Ho, Bi Nang Un pulang ke Champa untuk menjemput keluarganya dan kembali ke Lasem bersama istri, anak, dan kerabat. Mereka kemudian tinggal di rumah yang saat ini berada di Desa Jolotundo. Rumah itu hadiah dari Adipati Lasem Wijayabadra.

Anaknya yang bernama Bi Nang Ti kemudian hari menikah dengan Adipati Badranala. Ia mengajari penduduk dengan kreasi batik bermotif Tiongkok, di samping mempelajari motif-motif yang terinspirasi benda-benda, tumbuhan dan hewan lokal. Dari sini titik awal akulturasi budaya khususnya batik terjadi.

Ketika Belanda datang ke Lasem, mereka mengikuti jejak pedagang Portugis dan mengembangkan wilayah perdagangan batik untuk pasar mancanegara seperti Singapura dan Srilanka. Pada masa pemerintahan Gubernur Jenderal Hindia Belanda Daendels, rakyat Lasem juga dipaksa untuk membangun Jalan Raya Anyer-Panarukan.

Dari kejadian-kejadian yang terjadi saat terjadi kerja paksa tersebut tercipta motif Krecak atau Watu Pecah. Motif batik Lasem kini terus berkembang dengan motif yang terus bertambah. Hal ini menjadi gambaran nyata dinamisnya kehidupan di Lasem. hay/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Wahyu AP

Komentar

Komentar
()

Top