Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Larangan Ekspor Beras India: Filipina dan Indonesia Paling Rentan

Foto : Istimewa

Produksi beras di India telah turun 5,6 persen YoY pada September karena curah hujan monsun di bawah rata-rata, yang mempengaruhi panen.

A   A   A   Pengaturan Font

Paling terpengaruh

Pemerintah India baru-baru ini mengumumkan bahwa produksi beras selama musim monsun Barat Daya antara Juni dan Oktober bisa turun 10 hingga 12 juta ton. Nomura mengatakan, itu menyiratkan bahwa hasil panen bisa turun sebanyak 7,7 persen YoY,.

"Dampak larangan ekspor beras oleh India akan dirasakan baik secara langsung oleh negara-negara yang mengimpor dari India maupun secara tidak langsung oleh seluruh importir beras, karena berdampak pada harga beras global," demikian laporan Nomura yang dirilis belum lama ini.

Temuan dari Nomura mengungkapkan bahwa harga beras tetap tinggi tahun ini, dengan kenaikan harga di pasar eceran mencapai sekitar 9,3 persen YoY pada Juli, dibandingkan dengan 6,6 persen pada 2022. Inflasi harga konsumen (CPI) beras juga melonjak 3,6 persentahun-ke-tahun pada Juli, naik dari 0,5 persen pada 2022.

"Filipina, yang mengimpor lebih dari 20 persen kebutuhan konsumsi berasnya, adalah negara di Asia yang paling berisiko terhadap harga yang lebih tinggi," kata Nomura.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Selocahyo Basoeki Utomo S
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top