Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Proyek Strategis I OIKN Gunakan Sistem Pengelolaan "Air Potable Water"

Laporan Sucofindo Air Bersih di IKN Bebas Bakteri

Foto : ISTIMEWA

DANIS H SUMADILAGA Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN - Saya bicara data, dan ini dari laporan Sucofindo. Bakteri Escherichia coli- nya nol menurut Sucofindo.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Satuan Tugas atau Satgas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur Ibu Kota Nusantara (IKN) mengungkapkan berdasarkan laporan dari Sucofindo air bersih di Nusantara, Kalimantan Timur, bebas bakteri sehingga sudah bisa diminum.

"Ya sudah bisa, saya sudah mendapat laporan dari Sucofindo. Berdasarkan hasil laporan dari Sucofindo air minum yang terdistribusi di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN tidak mengandung bakteri Escherichia coli," ujar Ketua Satgas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN, Danis H Sumadilaga, di Jakarta, Jumat (23/8).

Seperti dikutip dari Antara, Danis menyampaikan berdasarkan laporan tersebut air minum yang terdistribusi di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN sudah bisa diminum.

"Saya bicara data, dan ini dari laporan Sucofindo. Bakteri Escherichia coli-nya nol menurut Sucofindo. Laporan ini dikeluarkan baru pada Agustus," kata Danis.

Menurut Danis, sebetulnya air minum itu ada tiga kategori. Pertama yang berhubungan dengan mikrobiologi seperti terkait bakteri, kemudian ada juga yang berhubungan dengan fisik, artinya kekeruhan, bau, dan sebagainya, lalu terkait warna dan ada yang bersifat terkait dengan kimia, logam, dan sebagainya.

Air minum sudah mulai masuk ke gedung-gedung, mulai dari Istana Negara dan Istana Garuda sampai dengan Hotel Nusantara di KIPP IKN, Kalimantan Timur.

Air minum tersebut sudah masuk ke gedung dan bangunan yang berada di KIPP IKN, seperti Istana Negara, Istana Garuda, Gedung Sekretariat Presiden, Gedung Sekretariat Negara, Gedung Kementerian Koordinator, sampai dengan Hotel Nusantara.

Menguji Kembali

Sebagai informasi, Plt Kepala Otorita IKN/Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, meminta Sucofindo untuk menguji kembali air minum yang dikonsumsi langsung dari persil untuk memastikan kualitas air tidak berubah dari instalasi pengolahan air minum.

Otorita IKN melaporkan suplai air bersih yang telah tersedia di kawasan IKN memiliki kualitas yang aman untuk langsung dikonsumsi oleh masyarakat dari keran. Suplai air tersebut tidak hanya bersih, tapi juga dikelola menggunakan sistem pengelolaan air potable water, sehingga air yang dihasilkan aman untuk langsung dikonsumsi oleh masyarakat.

Suplai air di IKN telah dipersiapkan melalui uji tes mengalirkan air minum dari intake Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, ke reservoir di IKN yang berjarak 15,8 kilometer.

Sistem pengolahan air baku dari Bendungan Sepaku Semoi dan Intake Sepaku dipersiapkan untuk menyuplai kebutuhan air di IKN hingga satu dekade ke depan.

Sebelumnya, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk tengah laksanakan pembangunan Jaringan Perpipaan Air Limbah Zona 1 dan Zona 3 KIPP IKN, tepatnya di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.

Proyek ini merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional dari Kementerian PUPR, yang bertujuan mendukung pengembangan infrastruktur dasar di ibu kota baru, khususnya dalam hal pengelolaan air limbah yang ramah lingkungan.

IPAL 1 dan 3 KIPP IKN dikerjakan dengan skema konsorsium oleh WIKA -HK KSO, di mana porsi WIKA sebesar 55 persen dengan nilai total kontrak sebesar 435,49 miliar rupiah. Lingkup pekerjaan proyek ini meliputi pemasangan pipa di Zona 1 sepanjang 14.016 meter dan di Zona 3 sepanjang 4.901 meter. Detail pekerjaan lainnya termasuk pemasangan manhole, open trench, trenchless, HDPE, pump station, dan jalan inspeksi dengan tantangan banyaknya clashing (bersinggungan) dengan paket lain yang dituntut adanya percepatan.

Direktur Utama PT Wijaya Karya, Agung Budi Waskito, menekankan kualitas pekerjaan dan ketepatan waktu adalah faktor kunci dalam kesuksesan proyek ini.

"Kami bertekad untuk menyelesaikan semua proyek sesuai jadwal dan dengan kualitas terbaik, termasuk proyek jaringan perpipaan air limbah ini. Diharapkan proyek ini dapat meningkatkan sistem sanitasi dan kesehatan lingkungan di Ibu Kota Nusantara," tuturnya.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Eko S

Komentar

Komentar
()

Top